Kami Bukan Ayam, Kami Hanya Anak Pantai
Pengakuan Para Pemeran Gigolo di Film Cowboys in ParadiseJumat, 30 April 2010 – 07:19 WIB
Joko, 40, pelatih surfing freelance, menilai pembuatan film itu telah menipu anak-anak pantai. Sebab, kata pria asal Jember tersebut, bila anak-anak pantai itu berprofesi sebagai gigolo, tidak mungkin hidupnya miskin. "Kalau benar kami ini gigolo, pasti sudah kaya. Lihat sendiri, kami masih miskin-miskin," ujarnya.
Lantas, Joko merinci pendapatannya sebagai pelatih surfing. Untuk seorang murid, dia hanya mendapatkan Rp 30 ribu per dua jam. Pemilik surfing Rp 70 ribu. Itu pun belum tentu setiap hari ada yang menyewa tenaganya untuk melatih berselancar. "Orang tidak bertanggung jawab itu (Amit) yang membuat semua jadi kacau. Anak pantai di sini stres semua karena ulah Amit itu," ucapnya.
Memang, begitu film Cowboys in Paradise itu jadi perbincangan, Pantai Kuta langsung ditertibkan. Anak-anak pantai yang umumnya bekerja sebagai pelatih surfing dan menyewakan papan selancar digiring untuk didata. Mereka jadi resah.