Kanjuruhan dan Itaewon
Oleh: Dhimam Abror DjuaridKlaim itu pun diakui didasari pernyataan sejumlah ahli dan dokter spesialis yang menangani korban.
Mereka terdiri dari para dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan spesialis penyakit mata.
Berdasarkan pendalaman para ahli, Polri menyatakan, bahwa para korban tewas dalam insiden Kanjuruhan akibat kekurangan oksigen karena berdesakan di pintu keluar stadion.
Sebuah laporan menunjukkan para ahli itu tidak berani memberi kesaksian secara jujur dan profesional karena takut akan akibatnya.
Karena itu, mereka memberi laporan sesuai order.
Akhirnya terbukti bahwa laporan versi polisi bertolak belakang dengan laporan versi TGIPF dan Komnas HAM. Skor 2-1, tapi Polri masih tetap tidak mengakui kesalahan.
Ada momen unik saat jumpa pers mengenai hasil laporan Komnas HAM.
Jokowi mendapat pertanyaan mengenai pihak yang bertanggung jawab dan harus meminta maaf atas tragedi ini.