Kapal 120 Penumpang Kelilingi Teluk Humbold dan Youtefa Jayapura
jpnn.com - JAYAPURA - Inspirasi Menpar Arief Yahya saat melihat pergerakan pariwisata di Darling Harbour Sydney, Australia sudah langsung ditangkap Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura kini intens mengembangkan pariwisata berbasis bahari. Sebuah kapal wisata senilai Rp 6 miliar dibeli. Kapal berkapasitas 120 penumpang itu nantinya akan beroperasi mengelilingi Teluk Humbold dan Teluk Youtefa.
“Teluk Humbold kaya akan potensi wisata alam yang sangat menarik bagi wisatawan. Mulai dari dasar laut, pantai, tanaman mangrove, hutan lindung serta satwa yang ada di sana sangat menarik. Fenomena alam yang tidak terdapat di daerah lainnya. Di dalam teluk Humbold masih terdapat teluk Yotefa. Masyarakat Jayapura kerap menyebutnya dengan teluk di dalam teluk. Selain itu ada juga hutan lindung yang dijadikan taman wisata Yotefa,” papar Walikota Jayapura Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Bernard Fingkrew, Sabtu (7/5).
Di samping itu, sepanjang teluk Humbold adalah kawasan permukiman sebagian besar masyarakat Port Numbay, mulai dari kampung Kayu Batu, Kayu Pulau, Tobati, Enggros, Holte Kamp, Nafri, sampai daerah Skow. Dari paparan Benhur, masyarakat Port Numbay yang mendiami pesisir teluk Humbold ini mempunyai kebudayaan dan adat istiadat yang sangat khas seperti rumah adat, seni ukiran, tarian, tata cara pelantikan dan pernikahan keluarga kepala suku, maupun acara kedukaannya. "Ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata budaya. Karenanya Jayapura butuh kapal wisata," katanya.
Kapal wisata yang dibeli Pemkot Jayapura itu kini dalam tahap pengerjaan. Nantinya, kapal wisata itu dikelola dinas perhubungan bekerja sama dengan dinas pariwisata kota. “Saat ini kami sedang menyiapkan masyarakat yang kampungnya menjadi lokasi persinggahan bagi kapal wisata untuk menyediakan souvenir.
Souvenir-souvenir itu nantinya akan dijual kepada para penumpang kapal.Mudah mudahan keberadaan kapal wisata milik Pemkot dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat," harap pria kelahiran Jayapura, 30 April 1965 itu.
Setelah kapal wisata beroperasi, Benhur juga berniat menggarap pengembangan wisata kuliner khas Indonesia. Pantai yang ada di depan kantor gubernuran pun akan direklamasi untuk merealisasikan mimpi tadi. “Panjang dan dana masih dalam perhitungan. Kami akan buat lokasi kuliner yang nyaman. Wisatawan yang datang ke Jayapura tidak hanya membayar untuk kelezatan sebuah makanan. Akan tetapi, panorama cantik yang mengarah ke laut,” terang Benhur.
Menpar Arief Yahya pernah melontarkan ide buat PT Pelni, untuk membuat semacam shuttle bus kapal, yang bergerak dari satu pulau ke pulau yang lain. Shuttle itu bergerak dari destinasi satu ke destinasi yang lain, atau pulau-pulau kecil, yang berpasir putih, berair jernih seperti akuarium raksasa. "Sudah, puter-puter saja, menaik turunkan penumpang di setiap check point. Itu akan menghidupkan industri pariwisata di sana," ujar Menpar. (jpnn)