Kapal Perang TNI AL dan AL Thailand Bombardir Pulau Unggul
jpnn.com, SEMARANG - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim yakni KRI Diponegoro -365 dan KRI Hasanuddin- 366 bersama kapal perang Angkatan Laut (AL) Thailand atau Royal Thai Navy (RTN) HTMS Shukothai-442 dan HTMS Khirirat-432, membombardir Pulau Gundul yang berada di sebelah utara Semarang perairan Laut Jawa, Minggu (6/8/2017).
Pulau tak berpenghuni itu menjadi sasaran tembak meriam-meriam kapal perang TNI AL dan RTN, yang sedang melakukan manuver lapangan dalam rangka latihan bersama dengan sandi Sea Garuda 19 AB -17 Tahun 2017.
Dalam latihan tersebut keempat kapal perang menggunakan meriam kaliber 76 dan 20 MM untuk membombardir Pulau Gundul, dimana disimulasikan terdapat bahaya kapal permukaan. Dentuman meriam dari kapal perang secara bertubi-tubi dengan jarak tembak dari kapal menuju sasaran Pulau Gundul sejauh kurang lebih 5 mil laut, dengan membentuk formasi 1 secara bergantian keempat KRI menembakkan meriam dengan sasaran pulau gundul.
Adapun tujuan dilaksanakan latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional antar Angkatan Laut kedua negara, dan memberikan rasa kebanggaan serta semangat bersaing secara positif.
“Keberhasilan operasional Latihan Sea Garuda ini memastikan bahwa TNI AL dan RTN siap dan mampu bekerja sama dalam tugas bersama melawan ancaman maritim” ujar Komandan Satgas Sea Garuda 19 AB-17 Tahun 2017 Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara Irvandhani, yang menyaksikan langsung kegiatan latihan dari anjungan KRI Diponegoro - 365.
Usai latihan menembak dilaksanakan latihan VBSS oleh tim VBSS dari HTMS Khirarat - 432 dengan simulasi kapal diperiksa KRI Diponegoro – 365, sedangkan tim VBSS KRI Hasanuddin - 366 memeriksa HTMS Shukothai – 442. Untuk kegiatan di hari terakhir manuver lapangan (manlap) Latma Sea Garuda, dilaksanakan serial latihan SAR, Penyelamatan korban kapal tenggelam di perairan Jawa.(fri/jpnn)