Kapolri Anggap Pemeras TKI Tak Manusiawi
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal (pol) Sutarman menyatakan bahwa sudah lama pihaknya memonitor praktik pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI). Apalagi, kata Kapolri, saat musim mudik TKI banyak yang pulang.
Karenanya, Polri bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap belasan orang terduga pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (25/7) pekan lalu. "Makanya kita temukan dan melakukan penangkapan terhadap belasan orang di sana yang akan kita proses untuk dilakukan penyidikan," kata Sutarman di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (28/7).
Sutarman menegaskan, pemerasan yang dilakukan kepada TKI jelas tindakan tak manusiawi. Sebab, para TKI rela bekerja keras di negara lain demi menghidupi diri sendiri dan keluarganya.
Sayangnya, justru kembali ke Indonesia justru para TKI jadi sasaran pemerasan. “Malah diperas-peras orang, ini tidak manusiawi," katanya.
Karenanya Sutarman menegaskan, masalah itu harus diselesaikan dalam aspek penegakan hukum. Polri pun memastikan para pelaku pemerasan bakal diproses hukum.
"Kita pidanakan. Kita akan proses pidananya dan prosesnya berjalan. Selain pidana, disiplin dan kode etik. Kode etiknya apakah dia masih layak menjadi anggota polisi," kata dia.
Seperti diketahui, Polri bersama KPK dan UKP4 mengamankan 18 terduga pemeras di Bandara Soekarno-Hatta. Dua orang yang ditangkap merupakan anggota Polri. Sedangkan 16 adalah satu orang dari TNI dan 15 sipil.(boy/jpnn)