Kapolri Bela Anggota Bubarkan Rusuh Tambang Banyuwangi
jpnn.com - JAKARTA- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tak mempersoalkan sikap tegas anak buahnya menangani demonstrasi menolak keberadaan tambang emas milik PT BS di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dia menegaskan, perusahaan tersebut sudah memiliki izin resmi, sehingga tidak perlu dipermasalahkan apalagi sampai melakukan perbuatan anarkis menolak pertambangan.
"Tentunya kalau masyarakatnya sudah setuju tentu harus melakukan cara-cara yang tidak melakukan kekerasan," ungkap Haiti di Mabes Polri, kemarin.
Dia menegaskan, jika perlu warga menempuh jalur hukum jika merasa aktivitas pertambangan merugikan. Bukan dengan melakukan tindak kekerasan. Kalau melakukan kekerasan, Polri tentu akan melindungi jangan sampai ada aset yang dirusak. "Kan mesti harus bertindak tegas. Tidak bisa itu hukum harus dibiarkan begitu saja," katanya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini menegaskan, siapapun ynag melanggar hukum harus ditindak.
Seperti diketahui, Polri memilih melepaskan tembakan ke kerumunan demonstran yang menolak keberadaan tambang emas milik PT BS.
Sejumlah warga mengalami luka.
"Di sini masyarakat harusnya sadar hukum, bukan dengan cara kekerasan. Sehingga itulah yang membuat kami bertindak tegas," kata Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji di Surabaya, Kamis 26 November 2015.
Dia menegaskan, bukan maksud Polri membela PT BS. Sebab, kata dia, secara hukum mereka sudah benar. "Ini memiliki izin berdiri," paparnya. (boy/jpnn)