Kapolri Sebut Ulama Punya Peran Penting Menjaga Persatuan NKRI
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa ulama penya peran sentral dalam menjaga stabilitas NKRI. Sebab, ulama punya basis penting dan ucapannya sangat didengar oleh umatnya.
"Ulama sangat penting karena pendiri negara ini bukan hanya TNI dan Polri, tetapi juga ada ulama. Kita harap dari Sabang sampai Merauke tetap terjalin satu NKRI dan itu bisa terjadi kalau ada kerjasama antara ulama dan segenap rakyat Indonesia," ucap Tito saat berceramah di depan jamaah Taklim Islamic Center Indonesia, Masjid Ar-riyadh, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (20/11).
Karenanya, dia mengajak, agar ulama menyampaikan kepada umatnya agar tidak terprovokasi dengan isu yang ingin memecah belah bangsa.
Tito berharap, masyarakat bisa fokus kepada oknum yang diduga melakukan perbuatan menentang hukum, bukan dinilai dari etnis, ras atau bahkan agamanya.
"Kalau Indonesia terganggu NKRI-nya kami harus tampil bersama TNI karena Indonesia ada keberagaman. Tadi saya dengan ustaz mengatakan, yang berbeda agama dan etnis itulah saudara kita. Yang jadi masalah kalau karakter perorangannya yang jadi masalah. Kalau sudah begitu, itu adalah masalah hukum," ucapnya.
Di sisi lain, Tito mengakui bahwa mayoritas umat Islam berada di Jakarta. Namun dia mengingatkan bahwa masih ada daerah di mana umat muslim sebagai minoritas.
Karenanya, jangan sampai masalah isu SARA terpecah di Jakarta, akhirnya malah merembes ke daerah lain.
"Kita memang menjadi mayoritas, tapi di beberapa tempat lain, muslim jadi minoritas. Kasus di Poso juga saya melihat. Di Poso, muslim mayoritas tapi di luarnya muslim minoritas. Oleh karena itu jangan sampai masalah ini jadi masalah keagamaan, rasialisme, kesukuan. Kita kembalikan ke duduk masalah hukum," tandas Tito. (Mg4/jpnn)