Kartu BPJS Palsu Beredar, Begini Kata Mensos
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai munculnya kartu BPJS palsu terjadi karena kurangnya sosialisasi. Masyarakat juga harus mengetahui mana BPJS Ketenagakerjaan atau Kesehatan.
Selain itu, lanjutnya, BPJS ada yang mandiri dan dibayarkan dari iuran yang dikelola pemerintah.
"Jadi harus dibedakan. Meski nama kartunya sama, tapi prosesnya beda. Ada yang mendapatkannya harus dengan bayar iuran sendiri ada yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Nah ini mungkin sosialisasinya, memang harus lebih diluaskan," kata Khofifah di gedung DPR Jakarta, Selasa (26/7).
Yang terjadi di Jawa Barat, lanjut Khofifah, ada oknum yang salah menginformasikan kepada calon peserta BPJS. Pelakunya mengatakan bahwa peserta cukup membayar sekali seumur hidup, tanpa iuran bulanan.
"Ini sosialisasi yang harus lebih dikuatkan, agar masyarakat tahu kalau mereka terima KIS yang bayar iuran dari pemerintah segera didaftarkan. Berarti gratis. Kalau tidak gratis dan harus dibayar secara mandiri, itu iurannya harus dibayarkan tiap bulan," jelasnya.(fat/jpnn)