Kasus Idha-Harahap Pelajaran Bagi Polri
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR RI terpilih dari daerah pemilihan Kalimantan Barat, Syarif Abdullah Alkadrie mengungkap, kasus AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka Harahap, harus menjadi pelajaran bagi Polri.
Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar itu mengatakan, sebagai aparat yang bersentuhan dengan penegakan hukum harusnya mereka bisa menjadi contoh teladan, bukan malah diduga terlibat kasus tersebut. "Ini jangan sampai terjadi lagi di masa yang akan datang," kata Abdullah, Rabu (10/9).
Ia pun menyatakan masalah narkoba di Kalbar semakin meningkat, bahkan sudah merambah sampai ke pelosok desa. Karenanya, kata Abdullah, tak salah bila masyarakat menduga ada permainan oknum Polri dengan bandar narkoba. "Kita harapkan Polda betul-betul gigih, jangan sampai ada lagi aparaturnya yang diduga menjadi backing apalagi sebagai pelaku narkoba," ungkap bekas Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Karenanya, ia pun berharap Polda tidak hanya berhenti mengusut kasus Idha dan Harahap ini, meski sudah dipulangkan dari Malaysia setelah dinyatakan tak terlibat. "Polda diharapkan tidak hanya berhenti, tapi juga terus membersihkan," tegas Abdullah yang disebut-sebut akan duduk di Komisi III DPR yang membidangi hukum tersebut.
Apalagi, kata dia, Kapolri Jenderal Sutarman saat ini tengah meningkatkan citra Polri sebagai aparat penegak hukum.
Syarif Abdullah juga heran, Idha yang memiliki rekam jejak kurang baik malah masih mendapatkan posisi di Polda Kalbar setelah "dipindahkan" dari Polda Sumatera Utara. "Saya kira ini Polri kecolongan juga. Saya melihat ada ketidakberesan, orang sudah bermasalah berkali-kali masih dapat jabatan. Ini ada ketidakberesan," katanya. (boy/jpnn)