Kata Ahli Tentang Ekspresi dan Gerakan Teman Ngopi Mirna
jpnn.com - JAKARTA - Teka-teki apakah masih ada pelaku lain dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salin memang masih menjadi misteri. Pakar human lie detector Handoko Gani pun mencoba membaca ekspresi Hani, teman mendiang Mirna yang ikut ngopi bersama pada 6 Januari di Kafe Olivier, Jakarta.
Bila dibanding dengan Jessica Kumala Wongso, Hani memang jarang tampil di media. Bahkan Hani enggan meladeni pertanyaan awak media usai dipanggil Polda Metro Jaya sebagai saksi.
Hani juga menutupi semua wajahnya dengan rambut panjangnya usai diperiksa. Dia langsung ngacir ke dalam mobil untuk menghindari pertanyaan dari awak media. Lalu apa arti sikap yang ditunjukkan oleh Hani?
"Saya melihatnya di sini ada dua kemungkinan, pertama memang dia pelakunya (membunuh Mirna-red) makanya menutupi wajahnya sebagai rasa bersalah," ujar Gani, Senin (1/2) malam.
Kemungkinan kedua, Hani memang sengaja menutupi wajahnya karena tidak ingin dirinya terekspose oleh media. "Dia malu terekspose di media, nanti kehidupan pribadinya, keluarga, pekerjaannya akan terganggu dan itu membuat dia nggak nyaman," ulas Gani.
Namun, dari dua kemungkinan tersebut, analisa yang kedua adalah yang mendekati kebenaran. Sebab Hani datang bersamaan dengan Mirna di kafe tersebut.
Hani juga terlihat sangat panik saat Mirna kejang-kejang. (chi/jpnn)