Kaum Lesbi di Bogor Capai 4000-an Perempuan
Senin, 15 Juli 2013 – 06:21 WIB
Ia mengaku memiliki hubungan sesama jenis atas dasar suka sama suka. Tidak dibuat-buat dan tidak dipaksakan. “Aku tidak terbuka di depan teman-teman, sebab aku masih kuliah, punya masa depan, dan menjaga perasaan orangtua,” ujar Y, tersenyum.
Mahasiswi semester akhir itu mungkin satu dari sedikit kaum lesbi yang disebabkan karena genetik. Penelitian Asosiasi Psikiater Amerika menyebutkan, faktor genetik hanya berkontribusi sebesar 3 – 5 persen. Sebagian besar dari lingkungan atau pergaulan.
“Selain genetik tadi, ada karena faktor kejiwaan, ada pula karena faktor ekonomi. Lingkungan memang cukup dominan, sehingga peran keluarga sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi pengaruh itu,” kata pakar seksolog, dr Bona Simaningkalit.