Kawal Pemilik Minyak, Polisi Baku Tembak
INDERALAYA - Saat mengawal pemilik minyak, sejumlah aparat Polres Prabumulih terlibat baku tembak dengan tiga orang tak dikenal yang mengaku sebagai aparat berpakaian sipil Sabtu (31/8), sekitar pukul 11.00 di depan Rumah Makan (RM) Pagi Sore, Jl Palembang-Prabumulih Km 35, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Lokasi tersebut persis di sebelah Mapolres OI.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian tersebut bermula saat oknum yang mengaku sebagai aparat tadi mengamankan truk yang mengangkut 3.000 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Truk dengan nomor polisi (nopol) BG 8069 LC yang disopiri Yanto itu ditangkap pelaku yang mengendarai mobil Toyota Innova nopol BG 1993 GS saat melintas di daerah Tanjung Raman, Kota Prabumulih, sekitar pukul 04.00 WIB. Versi lain menyebutkan, mobil Toyota Innova yang dikendarai pelaku bernopol B 4 IS.
Nah, saat akan diamankan, kepada sopir para pelaku mengaku sebagai anggota Paminal Polda Sumsel dan Yanto langsung menghubungi Imron Junaidi sebagai pemilik minyak. Pelaku meminta uang Rp 50 juta jika ingin mobil dilepas, tapi Imron diduga hanya ingin memberikan uang Rp 5 juta. Lalu pelaku menyuruh untuk menemui mereka di RM Pagi Sore, sekitar pukul 08.00 WIB kalau ingin truk diambil, namun baru ditemui Imron sekitar pukul 11.00 WIB.
Imron tidak sendiri, ia dikawal oleh anggota Polres Prabumulih dengan mengendarai mobil Toyota Innova warna hitam nopol 1189 DE untuk mengantarkan uang tebusan yang diminta. Saat didekati, pelaku langsung melepaskan tembakan dan dibalas oleh aparat yang mengawal Imron tadi. Sedikitnya lima kali tembakan yang terdengar dan pelaku langsung melarikan diri ke arah Palembang.
Salah seorang saksi, Pendi, tukang tambal ban yang mangkal di seberang RM Pagi Sore mengatakan, baku tembak tersebut sempat membuat ia dan istrinya berlari ketakutan. "Lebih dari lima kali tembakan. Saya lihat ada dua orang saling mengacungkan pistol. Karena takut kena peluru nyasar, saya lari bersama istri ke belakang," ujar Pendi kepada petugas yang melakukan olah TKP kemarin.
Ketika persoalan ini dikonfirmasikan ke Kapolres Ogan Ilir (OI) AKBP Deni Dharmapala SIk melalui Wakapolres OI Kompol Lisbeth DS belum mengetahui persis kejadian yang sebenarnya. "Memang ada kejadian baku tembak tersebut, tapi kita belum tahu dari petugas mana dan siapa yang menembak, siapa yang ditembak. Karena petugas yang kita sebar masih melakukan penyelidikan. Kita hanya mengamankan truk yang mengangkut solar sebanyak 3.000 liter," ungkap Lisbeth.
Kasatreskrim Polres OI, AKP Edy Rahmat Mulyana, mengatakan, aksi baku tembak tersebut belum diketahui secara persis dari petugas mana. "Informasinya dari petugas Polres Prabumulih dan Polda, tapi sejauh ini kita belum mengetahui secara pasti petugas dari mana. Sejauh ini kita hanya mengamankan truk, selongsong peluru, dan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut," terang Edy.
Terpisah, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Afianto menegaskan bahwa tiga orang yang tak dikenal dengan anggota Polri bukanlah anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Dikatakannya kalau pelaku hanyalah mengaku-ngaku sebagai anggota BAIS dengan memasang pelat nomor kendaraannya. "Mereka cuma ngaku-ngaku saja. Pihak kami telah ke lokasi kejadian dan melakukan pengecekan," terangnya saat dihubungi kemarin (31/8).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol R Djarod Padakova mengatakan yang menangkap sopir tersebut, mengaku dari anggota Paminal Polda Sumsel berjumlah tiga orang dengan mengendarai mobil Toyota Innova bernopol B 4 IS yang diduga nopol tersebut palsu.
"Keributannya bukan dengan anggota BAIS TNI maupun anggota Polda Sumsel. Tetapi pelaku yang mengaku-ngaku saja, untuk memeras sopir truk. Saat itu tiga pelaku tadi akan kita tangkap dan mereka kabur sambil mengeluarkan tembakan. Saat ini kasus tersebut masih ditangani pihak Polres Prabumulih. Pihak Paminal Polda juga melakukan penyelidikan terkait adanya orang tak dikenal yang mengaku-ngaku anggotanya," terangnya.(sid/gti/kos/war/mas/ce1)