Kawasan Timur Indonesia Hanya Beri PDB 18,6 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar tak memungkiri adanya ketimpangan daerah di Indonesia. Kawasan timur Indonesia saat ini dianggap masih kurang mendapat perhatian.
Itu terjadi karena pembangunan hanya terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Akibatnya, kawasan timur Indonesia tak mampu menyumbangkan kontribusi yang besar terhadap produk domestik bruto.
Saat ini, kawasan timur Indonesia hanya memberi kontribusi sebesar 18,6 persen. Sementara, Jawa serta Sumatera masing-masing berkontribusi sebanyak 57,5 persen dan 23,9 persen.
“Kami akan percepat pembangunan infrastruktur dan sosial ekonomi daerah tertinggal,agar pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi daerah tertinggal rata-rata 7,5%, angka kemiskinan bisa turun menjadi 12,5%. Indeks pembangunan manusia (IPM) nya mencapai 71,5, dan 80an daerah tertinggal bisa lepas dari ketertinggalannya dan menjadi daerah maju,” terang Marwan, Selasa (28/4).
Karena itu, Marwan mengajak para pengusaha nasional ikut ambil bagian membangun daerah-daerah tertinggal. Di antaranya ialah meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menggali dan memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di wilayahnya.
“Banyak potensi sumberdaya di daerah tertinggal yang bisa dikembangkan menjadi suatu usaha kreatif berbahan baku lokal, kualitas produknya ditingkatkan, kemasannya diperindah, lalu dipasarkan di pasar tradisional maupun di mal-mal di kota-kota besar,” tegas Marwan. (gir/jpnn)