Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2)
Mati Bersekongkol Lebih Baik daripada Mati LaparSenin, 13 April 2009 – 06:45 WIB
Semula saya heran mengapa perjanjian rahasia itu bisa tidak bocor. Bukankah sistem mata-mata waktu itu sangat kuat mengawasi segala gerak-gerik penduduk? Termasuk penduduk di desa sekali pun? Bagaimana mereka bisa menjaga rahasia itu? Setelah saya ke Xiao Gang, barulah saya tahu. Pertama, mayoritas mereka masih ada hubungan keluarga. Kedua, desa ini benar-benar terpencil. Sebuah kampung kecil dengan hanya 20 rumah reot yang berada di tengah-tengah lautan sawah.
Akhirnya Yan berhasil menemukan satu istilah yang unik. Gerakannya itu akan dia beri nama da bao gan (.........). Istilah da bao gan saya nilai unik karena bisa memiliki multitafsir. Lalu Yan berusaha meyakinkan para tetangganya bahwa dengan istilah da bao gan kemungkinan besar bisa selamat. Maka, pada puncak musim dingin akhir Desember 1978, mereka menyepakati sebuah perjanjian rahasia itu.
Sebenarnya sulit menjelaskan istilah da bao gan dalam bahasa Indonesia. Tidak bisa diterjemahkan dengan gotong royong, juga tidak bisa diartikan borongan.