Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2)

Mati Bersekongkol Lebih Baik daripada Mati Lapar

Senin, 13 April 2009 – 06:45 WIB
Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2) - JPNN.COM
Karena ketentuan yang ada mengharuskan petani menyerahkan semua hasil ke negara, sangat sulit menemukan cara untuk menghindarinya. Karena itu, semua petani di situ harus sepakat menjaga rahasia bahwa hasil panen mereka sebenarnya melebihi target. Ada satu orang saja yang berkhianat, tamatlah riwayat gerakan itu.

Semula saya heran mengapa perjanjian rahasia itu bisa tidak bocor. Bukankah sistem mata-mata waktu itu sangat kuat mengawasi segala gerak-gerik penduduk? Termasuk penduduk di desa sekali pun? Bagaimana mereka bisa menjaga rahasia itu? Setelah saya ke Xiao Gang, barulah saya tahu. Pertama, mayoritas mereka masih ada hubungan keluarga. Kedua, desa ini benar-benar terpencil. Sebuah kampung kecil dengan hanya 20 rumah reot yang berada di tengah-tengah lautan sawah.

Akhirnya Yan berhasil menemukan satu istilah yang unik. Gerakannya itu akan dia beri nama da bao gan (.........). Istilah da bao gan saya nilai unik karena bisa memiliki multitafsir. Lalu Yan berusaha meyakinkan para tetangganya bahwa dengan istilah da bao gan kemungkinan besar bisa selamat. Maka, pada puncak musim dingin akhir Desember 1978, mereka menyepakati sebuah perjanjian rahasia itu.

Sebenarnya sulit menjelaskan istilah da bao gan dalam bahasa Indonesia. Tidak bisa diterjemahkan dengan gotong royong, juga tidak bisa diartikan borongan.

Kemiskinan yang berkarat mendorong 18 petani di Desa Xiao Gang berani melawan sistem pertanian komunis. Perlawanannya sangat cerdik lewat istilah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close