Kejar 200 Dunia, Christo Dihadang Dua Calon Lawan Terberat
jpnn.com - PETENIS tunggal putra terbaik Indonesia Christopher Rungkat terus mengejar momentum perbaikan peringkat. Christo, panggilan akrabnya, membidik juara pada ajang turnamen PGN Indonesia Men's Future 2015 di Elite Club Epicentrum, Kuningan, Jakarta, mulai kemarin (14/4).
Turnamen ini adalah kejuaraan pemungkas feature 2015 yang dihelat PP Pelti. Selama tiga pekan beruntun, sejak akhir Maret silam, kejuaraan ini berlangsung di Tarakan (Kalimantan Utara) dan Tegal (Jawa Tengah). Di Tarakan, petenis 25 tahun itu menjadi juara. Sedang di Tegal, Christo "cuma" sampai ke semifinal.
Pada laga hari ini Christo akan bersua petenis Australia Zach Itzstein pada babak pertama. Secara rangking, Christo berada di atas calon lawannya itu. Christo berada di ranking 581 ATP, sedang Itzstein merupakan petenis non rangking dan memulai turnamen dari babak prakualifikasi.
"Beban sih pasti ada. Tetapi saya optimistis. Sebab ini merupakan salah satu langkah untuk bisa menembus peringkat 200 ATP. Selain itu, saya lebih percaya diri karena bermain di rumah sendiri," kata Christo.
Pada kejuaraan ini, Christo dihadang dua calon lawan terberat. Mereka adalah petenis kawakan Thailand Danai Udomchoke dan petenis remaja berusia 16 tahun asal Korea Selatan, Lee Duck-hee.
Udomchoke adalah musuh bebuyutan Christo dan sering bertemu. Sementara Lee meruapakan petenis yang menumbangkan Christo pada Seri II Men"s Future Tegal, pekan lalu. Jika skenarionya mulus, kedua petenis ini akan menjadi musuh Christo di final.
"Step by step dulu. Perempat final punya potensi bertemu unggulan pertama dari India, Jeevan (Jeevan Nedunchezhiyan,red). Rekor pertemuan kami masih 1-1. Saya kalah karena cedera. Dia merupakan petenis yang lincah. Punya servis, forehand, dan baseliner yang cukup solid," papar Christo soal calon lawannya itu. (dra/nur/jpnn)