Kejar KKB di Tembagapura, TNI-Polri Harus Hadapi Medan Sulit
jpnn.com, TEMBAGAPURA - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengungkap bahwa operasi gabungan Polri dan TNI mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Tembagapura, khususnya di areal PT Freeport, sudah berjalan.
Dalam operasi ini, target utama adalah secepat mungkin melumpuhkan KKB. Menurut Boy, untuk proses evakuasi terhadap warga, masih belum perlu. "Belum ada warga yang dievakuasi, mereka masih berada di kampung masing-masing dan tetap beraktivitas," katanya, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos.
Menurut Kapolda KKB tidak menguasai kampung yang ada di Tembagapura, tetapi membaur bersama masyarakat. "Kami akan hadapi kelompok ini," tegas Boy.
Motif KKB ini, imbuhnya, membuat pelanggaran hukum dengan melawan aparat maupun tindakan kriminal yang meresahkan masayrakat. Oleh karena itu, operasi terpadu yang dilaukan Polri bersama TNI, akan dilakukan hingga mampu melumpuhkan kelompok tersebut.
Sementara itu, Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen TNI George Elnandus Supit mengatakan pihaknya siap membantu kepolisian. Tak banyak memang anggota yang diturunkan namun cukup membantu polisi. "Medannya sulit, sehingga kami harus susun rencana untuk mengeksekusi mereka," ujar Pangdam.
Terkait dengan senjata yang dimiliki KKB, menurut Pangdam diperkirakan lebih dari 20 pucuk. Jenis senjata yang mereka miliki merupakan campuran, ada senjata organik standar militer dan senjata rakitan, yang mereka dapat dari hasil rampasan.
"Yang jelas mereka terbatas, amunisinya tidak terlalu berlebihan. Kami belum menggunakan teknologi karena medannya susah. Kami sulit memasuki tempat curam kalau menggunakan helikopter, makanya susun strategi lain," tandasnya. (fia/tri)