Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Sinyal Pencabutan Subsidi?

Senin, 11 Desember 2017 – 10:35 WIB
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Sinyal Pencabutan Subsidi? - JPNN.COM
Kelangkaan gas elpiji 3 Kg. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kelangkaan gas elpiji 3 Kg masih menjadi perhatian masyarakat. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melihat ada upaya pemerintah untuk mencabut subsidi.

"Dari sisi kebijakan subsidi kelangkaan ini juga dipicu oleh sinyal bahwa pemerintah akan mencabut subsidi gas elpiji 3 kg," tutur Tulus dalam keterangannya.

Hal ini diawali dengan pemangkasan slot kuota gas elpiji 3 kg yang semula sebanyak 6.5 metrik ton dipangkas menjadi 6.1 metrik ton, berkurang 400 ribuan metrik ton.

"Sementara permintaan gas elpiji 3 kg malah naik, ya pasti suplai berkurang alias langka! Pemerintah makin limbung saat subsidi gas elpiji 3 kg terus melambung karena penggunaan gas elipiji 3 kg terus meningkat," papar dia.

Karena itu, jika pemerintah memang serius untuk memasok konsumen menengah bawah dengan subsidi gas elpiji, maka tingkatkan pengawasan terhadap potensi penyimpangan distribusi.

"Pemda harus harus turun kelapangan untuk melakukan pengawasan lebih intensif, jangan hanya berpangku tangan saja. Berikan sanksi tegas bagi oknum distributor yang terbukti melakukan malpraktik distribusi dan melakukan pengoplosan," ujarnya.

Selain itu, kepolisian harus lebih bergigi untuk melakukan law enforcemen. PT Pertamina juga harus tegas untuk memutus kerja sama dengan distributor nakal.

"Tanpa hal itu maka penyimpangan distribusi dan pelanggaran hak-hak konsumen menengah akan semakin besar. Mendapatkan gas elpiji dengan harga terjangkau adalah hak konsumen yang harus dijamin keberadaannya," tandas dia.(chi/jpnn)

Hal ini diawali dengan pemangkasan slot kuota gas elpiji 3 kg yang semula sebanyak 6.5 metrik ton dipangkas menjadi 6.1 metrik ton, berkurang 400 ribuan metrik.

Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close