Keluarga Korban Penembakan Minta Kodam Cenderawasih Klarifikasi soal Tuduhan terkait OPM
jpnn.com, PUNCAK JAYA - Keluarga korban penembakan yang diduga OPM oleh Satgas Yonif RK 753/AVT meminta klarifikasi dan pemulihan nama baik.
Pasalnya, ketiga korban penembakan hingga tewas, bukanlah OPM seperti yang disamatkam oleh Kodam XVII/Cenderawasih.
Keluarga korban Leson Gire sangat menyayangkan aksi penembakan yang dilakukan oleh satgas. Keluarga mengganggap aksi itu tega dan tidak presisi.
"Ini sangat disayangkan, kami berharap kejadian ini tidak terjadi dan menimpa ke orang lain," jelasnya.
Aksi brutal kemarin, kata Leson, merupakan spontanitas oleh pihak keluarga, mengingat satgas menyebutkan Pemerintah Murin adalah OPM.
"Pemerintah Murib adalah kepala kampung, sementara dua korban lainnya yakni bamuskam dan bendahara," jelasnya
"Kalau kami mau kacau, ini di depan ruko dan kios kami sudah bakar dari kemarin, tetapi kami masih punya hati, karena kami semua ini NKRI," tambahnya.
Leson meminta Kodam XVII/Cendrawasih dan jajaran untuk meminta maaf dan memulihkan nama baik masyarakat Puncak Jaya dengan membentuk tim pencari fakta untuk mencari kebenaran.
Sebelumnya mobil dinas milik TNI dan Polri dibakar sekelompok warga di Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7) pagi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi brutal ratusan warga itu dipicu dari tewasnya tiga warga yang terduga OPM.
Imbas dari penembakan itu, ratusan masyarakat non OAP (Pendatang) memilih meninggalkan rumahnya untuk berlindung di kantor kepolisian dan kodim. (mcr30/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: