Kembar Lahir Selisih 6 Pekan
Senin, 16 Juni 2008 – 12:02 WIB
Memang, kata tim dokter yang membantu persalinan itu, kemarin, saat dilahirkan, kedua bayi mungil itu mengalami kondisi yang disebut sebagai BBLR, yakni bayi dengan berat lahir rendah.
Orang tua yang berbahagia itu adalah Babina Patra (25), istri dari Dhabaleswar Patra. Keduanya warga.
’’Kami sangat bahagia dengan kehadiran bayi kembar kami. Mereka baik-baik saja,’’ kata Dhabaleswar.
Ahli ilmu kebidanan setempat mengakui bahwa apa yang terjadi pada ibu muda 25 tahun itu adalah kasus yang jarang terjadi. Lazimnya, jarak kelahiran bayi kembar berselang hanya dalam hitungan menit atau jam. Sedangkan selang waktu yang terjadi pada bayi kembar Babina cukup jauh. Bahkan lebih dari sebulan. Tepatnya 40 hari. Dan dengan jarak kelahiran mereka yang lama seperti itu, kedua bayi itu tetap disebut sebagai kembar. Pasalnya, sejak awal Babina memang sudah diketahui mengandung bayi kembar.
’’Kasus kembar seperti memang jarang,’’ ucap Ashok Kumar Behera, seorang ginekolog setempat. Dalam dunia kedokteran, jelas Behera, ’’Terdapat dua tipe kelahiran kembar. Yakni uni-ovular dan bi-ovular.’’
Dan dalam kasus kelahiran bayi kembarnya, Babina melahirkan bayi kembar tipe bi-ovular. Yakni, bayi itu berasal dari dua sel telur berbeda yang sama-sama tumbuh di dalam kendungan sang ibu. Menurut ahli ilmu kebidanan, bayi kembar tipe tersebut lebih bisa bertahan dibanding tipe uni-ovular. Namun, hal itu juga bergantung pada kondisi bayi saat baru dilahirkan. Adapun untuk jarak kelahiran bayi antara bayi pertama dan kedua pada tipe bi-ovular, biasanya hanya berselang satu atau dua hari saja. (AFP/PTI/dia)