Kemendagri Bantah Masih Terjadi Kelangkaan Blangko e-KTP
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh membantah saat ini terjadi kekurangan blangko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Kondisi yang terjadi sebenarnya adalah pembatasan. Kemendagri, menurut Zudan, tidak otomatis memenuhi seluruh permintaan daerah karena tidak ingin blangko menumpuk terlalu banyak di sebuah daerah.
Pengiriman kebutuhan disesuaikan dengan kemampuan daerah melakukan pencetakan.
"Kalau pun ada yang mengatakan kami ingin mendapatkan blangko 100 ribu, hanya diberi oleh Ditjen Dukcapil 20 ribu, karena daerah itu kemampuan mencetaknya sebulan paling banter hanya 20 ribu keping," ujar Zudan dalam konferensi pers yang digelar di Kemendagri, Jakarta.
Menurut mantan Penjabat Gubernur Gorontalo ini, kebijakan diambil karena Kemendagri tidak ingin blangko yang berada di daerah cepat dicetak sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Sementara itu terkait perkembangan proses pencetakan, Zudan menyatakan terdapat 189.630.885 jiwa wajib KTP berdasarkan data kependudukan semester pertama 2017.
Dari jumlah tersebut, 4.381.144 jiwa berada di luar negeri.
"Untuk penduduk yang berada di dalam negeri, sampai 18 September terdapat 177.839.723 jiwa atau 96,4 persen yang telah melakukan perekaman. Dengan demikian masih tersisa 6.668.990 jiwa atau 3,6 persen yang belum melakukan perekaman ktp elektronik," pungkas Zudan.(gir/jpnn)