Kemenkes Sampaikan Kabar Baik soal Penurunan Angka Covid-19, Tanda-Tanda Perbaikan?
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyampaikan kasus konfirmasi Covid-19 pada Minggu (13/2) berada di posisi 44.526 jiwa.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Widyawati menyatakan angka itu turun sebanyak 10.683 kasus pada dari posisi Sabtu (12/2) di angka 55.209 jiwa.
Widyawati menyebut penurunan kasus Covid-19 adalah yang pertama kalinya sejak dominasi penyebaran varian Omicron pada akhir Januari 2022 lalu.
"Pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan guna meminimalisir dampak terburuk pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya," katanya.
Menurutnya, upaya pencegahan seperti penguatan pengujian, pelacakan, dan perawatan (3T) terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat.
Di samping itu, upaya mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan juga sudah dilakukan.
"Pemerintah juga menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan," tegasnya.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada Minggu ini (13/2) hingga pukul 18.10 WIB tetap terkendali.
Pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional berada pada angka 31 persen, atau naik hanya satu persen dibandingkan hari sebelumnya.
Menurutnya, pasien yang memiliki komorbid dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari Covid-19.
"Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," ujarnya.
Pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi.
"Vaksinasi, terutama bagi lansia, orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas," tegasnya.
Kemenkes menyampaikan vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi Covid-19.
"Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia masih memiliki efektivitas yang baik untuk memproduksi antibodi bagi varian apapun termasuk Omicron," tegas Nadia. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: