Kemenpar Dukung Pasa Harau, Festival Kebudayaan Berbasis Masyarakat
Lebih lanjut Wawan Gunawan memaparkan, potensi tersebut tidak saja terdiri atas penampilan pertunjukkan seni, namun juga berbagai permainan rakyat, olahraga tradisional, serta kuliner khas setempat.
“Juga benda-benda kerajinan serta gelaran beberapa upacara tradisional,” ujar Wawan.
Pasa Harau Art & Cultre Festival sendiri mengambil kata ‘Pasa’ yang di Minangkabau berarti ‘pasar’ sebagai konsep dasar. Yang juga dapat berarti keramaian.
Dede Pramayoza selaku Direktur Festival mengatakan, Pasa Harau Art & Culture Festival adalah satu kegiatan pengembangan wisata berbasis komunitas di Lembah Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Menurut Dede, Festival ini terselenggara berkat dukungan masyarakat lembah Harau dan pemerintah Nagari Harau. Masyarat Nagari Harau bergotong-royong menyiapkan pertunjukan, rumah untuk menginap, dan ragam seni instalasi.
"Pemerintah Nagari bahkan mengalokasikan anggaran untuk mendukung acara ini,” kata Dede.
Dibandingkan dengan tahun lalu, jelas Dede, acara yang dihadirkan dalam festival kali ini akan lebih beragam. Selain seni pertunjukan tradisi, wisatawan juga akan disuguhkan berbagai permainan khas tradisional.
Beberapa diantaranya adalah pertunjukan pacu jawi, pacu itik, silek lancah, minum 1001 kopi kawa, dan workshop randai bagi traveler/wisatawan.
Dan pada tanggal 26 Agustus malam pukul 20.00 WIB, Haraucustik yang merupakan pertunjukan musik akustik akan menghadirkan musisi senior Fariz RM yang akan membawakan rentetan lagu-lagunya yang sudah dikenal masyarakat luas.