Kemenpar Gelar Pelatihan Win Way Champion
“Selain itu melalui pelatihan ini bisa mendukung program prioritas Kementerian Pariwisata terkait top tiga program prioritas di 2017 serta menyelaraskan program antara Kemenpar dengan dinas pariwisata,” ujar Ahman Sya.
Sementara itu Asdep Pengembangan SDM Aparatur Kemenpar Riwud Mujirahayu juga seirama denga Ahman Sya.
“Ini bagian upaya untuk memenangkan kompetisi dan mencapai target pariwisata nasional. Transformasi SDM Kemenpar dengan menggunakan pendekatan budaya organisasi Solid, Speed dan Smart (3S) yang dinamakan dengan Wonderful Indonesia Way (WIN Way),” timpal Riwud.
Tidak hanya itu, lanjut Riwud, melalui WIN Way ini, diharapkan setiap insan Kemenpar bermental pemenang, bukannya pecundang.
Setiap insan Kemenpar diharapkan mampu menciptakan ‘bukit-bukit kemenangan’ dan secara terus-menerus menyukseskan ‘bukit kemenangan satu ke bukit kemenangan berikutnya’.
“Untuk menjadi pemenang seorang pemimpin harus memiliki dua elemen dasar, yaitu Great Spirit dan Grand Strategy. Yang pertama menyangkut Heart (hati), yang kedua menyangkut Head (pikiran). Yang pertama menyangkut karakter sebagai hasil olah ruh dan olah rasa, yang kedua menyangkut kompetensi sebagai hasil dari olah rasio dan olah raga,” tuturnya.
Menteri Pariwisata menyambut baik program pelatihan WWC tersebut.
Baginya, spirit dan strategi merupakan dua elemen dasar yang saling melengkapi dan mengisi.
Keduanya tidak bisa dipisahkan satu dari yang lain.
“Itu sebabnya kunci kesuksesan pemimpin ditentukan oleh kemampuannya menyeimbangkan dan mengharmonikan keduanya. Setiap pemimpin mutlak harus memiliki semangat yang tinggi karena semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses,” ujar Menpar Arief Yahya.
Menteri asal Banyuwangi ini juga mengatakan jika WIN Way merupakan elemen dari Great Spirit.
WIN Way diciptakan untuk membentuk karakter pemenang di Kemenpar.
“Yaitu insan Kemenpar yang memiliki keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku pemenang. Pada hakikatnya tugas pokok pemimpin adalah managing people. Artinya, sebagai pemimpin kita harus fokus pada aspek orangnya. kita harus fokus membentuk keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku orang-orang yang Kita pimpin memiliki ‘Leadership focus on people, management focus on work’,” katanya. (adv/jpnn)