Kemenpar Ingin Festival Pesona Meti Kei Berkelas Dunia
"Jumlah ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri pariwisata di ASEAN yang hanya tumbuh tujuh persen dan bahkan global yang hanya berkembang enam persen," tuturnya.
Ukus juga mengingatkan, atraksi di Maluku Tenggara juga harus ditingkatkan, begitu juga dengan aksesibilitas dan amenitasnya. Saat ini, sudah ada tiga maskapai penerbangan yang melayani Ambon-Langgur dengan empat frekuensi penerbangan. Sedangkan untuk amenitas juga sudah ada hotel dan resort.
"Karena itu dibutuhkan CEO Commitment, kepala daerah harus berani menetapkan pariwisata sebagai core economy-nya sehingga mengalokasikan segala sumber daya ke pariwisata baik sumber daya keuangan maupun sumber daya manusianya," cetus Ukus.
FPMK 2017 merupakan event skala nasional yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Provinsi Maluku, Badan Promosi Pariwisata Daerah Kei, dan masyarakat Maluku Tenggara di Kepulauan Kei, serta GenPi Kei.
Karnaval budaya mengawali pembukaan Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2017, diikuti oleh 102 peserta baik dari Kota Tual maupun Kabupaten Maluku Tenggara. Seperti tahun sebelumnya, karnaval budaya juga dimasukkan sebagai salah satu agenda penting.
Kegiatannya menampilkan kebudayaan masyarakat suku Kei, maupun suku-suku lain yang mendiami kepulauan Kei.
Dia mengimbau generasi penerus Kei dan seluruh warga Kei yang tinggal di Kepulauan Kei agar menjaga dan memelihara amanat budaya "Ain ni Ain" yang memberi inspirasi kepada orang Kei tentang relasi baik kehidupan sosial antarmasyarakat.
Dia menyatakan, karnaval itu juga merupakan upaya sosialisasi FPMK kepada masyarakat, dalam hal ini kelompok-kelompok etnis dan elemen-elemen termasuk kepala desa dan kepala sekolah yang ada di Malra maupun Kota Tual.