Kementan Dorong LPBE-WP Demi Tingkatkan Produksi
Syakir menambahkan, setidaknya berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil nyata dengan telah dilakukan rintisan ekspor ke beberapa negara tetangga. Februari 2017 lalu, Menteri Amran Sulaiman melaksanakan launching ekspor beras ke Papua Nugini dari Kabupaten Merauke.
Selanjutnya secara berturut-turut dilakukan launching rintisan ekspor bawang merah ke Republik Timor Leste dari Kabupaten Malaka, NTT dan ekspor beras dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ke Malaysia pada Oktober 2017.
Launching rintisan ekspor perbatasan menjadi pelengkap kerja nyata Kementan dalam upaya membalikan sejarah pertanian Indonesia.
Tahun 2015 Indonesia impor jagung 3,5 juta ton setara dengan Rp 10 triliun, sejak 2017 Indonesia menjadi negara eksportir jagung ke tiga negara.
Demikian pula untuk bawang merah. Pada 2014 Indonesia impor hingga 72 ribu ton. Namun, pada 2017 Indonesia mampu membalikan keadaan menjadi negara pengekspor bawang merah ke enam negara.
“Gebrakan kebijakan Menteri Amran ini tidak hanya mampu meningkatkan devisa, tapi juga nyata meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu Komitmen mentan Amran Sulaiman dalam mengangkat nasib petani di lima provinsi perbatasan menjadi amanah yang harus terus diwujudkan keberlanjutannya ke depan,” harap Syakir.
Karena itu, Syakir mensyaratkan perlunya dukungan kebijakan dan sinergisme dengan kementerian dan lembaga lainnya, serta dukungan dan partisipasi pihak swasta dalam rangka mendorong investasi di bidang produksi dan perdagangan temasuk ekspor hasil pertanian.
Pemberian berbagai insentif pada investor termasuk deregulasi perijinan dan penyederhanaan layanan, perbaikan tata niaga serta pengembangan infrastruktur pendukung dan fasilitasi ekspor menjadi agenda penting yang tak dapat dipisahkan dari rangkaian pengembangan LPBE-WP.