Kemnaker Gandeng 500 Lembaga Luncurkan Program Pendirian BLK Komunitas
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan 500 lembaga. Peluncuran program tersebut berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya pada Rabu (20/2).
BLK Komunitas merupakan unit pelatihan kerja yang didirikan di lembaga pendidikan keagamaan nonpemerintah atau Pondok Pesantren. Tujuannya untuk memberikan bekal keterampilan dan pelatihan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja.
“BLK pesantren program pemerintah untuk melengkapi pendidikan dan tambahan hardskill untuk santri," ucap Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam laporannya pada acara yang dihadiri Presiden Jokowi.
Pada 2017, Kemenaker telah memulai program rintisan di 50 pesantren dan meningkat menjadi 70 ponpes di tahun 2018. Pada tahun ini programnya untuk 1000 BLK, namun tahap satu baru dilakukan kerja sama dengan 500 lembaga atau pondok pesantren.
Lewat BLK tersebut, ucap Hanif, para santri mengikuti pelatihan vokasi sesuai kejuruan dan kebutuhan, bersama masyarakat di sekitar pesantren dan kerja sama dengan industri.
"2019 ini diberikan arahan bangun 1000 BLK dengan anggaran Rp 1 triliun. Pertama waktu kami rintis 50 BLK lalu 70 dan loncat jadi 1000 BLK. Saya sampai kaget karena saking senangnya melihat komitmen presiden," tutur Hanif yang politikus PKB itu.
Lewat program ini, masing-masing BLK didanai pemerintar sebesar Rp 1 miliar untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan. Mulai gedung workshop, bantuan peralatan lengkap untuk 9 kejuruan, yakni otomotif, pengelasan, perikanan, perkayuan, IT, menjahit, pendingin dan AC, industri kreatif dan bahasa.
"Selama dua tahun akan difasilitasi dan dampingi menuju industri. Pengerjaan pembangunan diserahkan ke pengelola. Kemenaker akan mengawal," tandasnya.(fat/jpnn)