Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kenali Autisme Melalui Tatapan Bayi

Sabtu, 28 Desember 2013 – 13:47 WIB
Kenali Autisme Melalui Tatapan Bayi - JPNN.COM

jpnn.com - AUTISME baru bisa didiagnosis setelah dokter melakukan pemeriksaan pada perilaku, kemampuan bersosialisasi dan komunikasi anak secara menyeluruh. Namun peneliti asal Amerika mengatakan gejala autisme sudah bisa terdeteksi pada bayi ketika usianya baru dua bulan.

Menurut peneliti, anak yang di kemudian hari didiagnosis dengan autisme memperlihatkan adanya keengganan untuk melakukan kontak mata di bulan-bulan pertama kehidupannya.

Tim peneliti dari Emory University School of Medicine Atlanta menemukan cara itu dengan memanfaatkan teknologi pelacak gerak-gerik mata untuk mempelajari bagaimana cara bayi memperhatikan sesuatu dan merespons isyarat-isyarat sosial, sejak lahir hingga usianya mencapai tiga tahun.

Untuk keperluan studi ini, ketua tim peneliti, Dr. Warren Jones bekerjasama dengan Dr Ami Klin, direktur Marcus Autism Center, Atlanta untuk mengamati 59 bayi yang berisiko tinggi mengalami autisme karena mempunyai saudara dengan gangguan yang sama, dan 51 bayi yang berisiko rendah.

Ternyata 13 anak didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme, di antaranya 11 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Kemudian setelah peneliti kembali mengamati data dari teknologi pelacak gerak mata, ditemukanlah fakta mengejutkan.

"Pada bayi autis, kontak mata menurun sejak enam bulan pertama kehidupannya," kata Dr. Jones, seperti dilansir laman The Verge, Jumat (27/12).

Untuk itu Jones memperingatkan agar para orangtua jangan buru-buru menyimpulkan anak mereka terkena autis apabila sewaktu-waktu bayi mereka menghindari kontak mata dengan mereka.

"Pasalnya kami menggunakan teknologi yang sangat khusus untuk mengukur perbedaan perkembangan pada bayi autis maupun tidak, serta melalui pengamatan intensif dari waktu ke waktu, dimana setiap gerakan bayi ketika berinteraksi diawasi secara sangat spesifik. Dan kami pastikan para orangtua tidak akan bisa melihat perbedaan itu tanpa bantuan teknologi," pungkas Jones.(fny/jpnn)

AUTISME baru bisa didiagnosis setelah dokter melakukan pemeriksaan pada perilaku, kemampuan bersosialisasi dan komunikasi anak secara menyeluruh.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA