Kepala BKD Dituding Gelembungkan Jumlah Honorer K2
jpnn.com - JAKARTA--Aksi protes terhadap hasil kelulusan honorer kategori dua (K2) yang diumumkan Panselnas, terus bermunculan di daerah. Mereka menyatakan menolak hasil pengumuman karena diduga ada permainan.
"Hasil Panselnas tidak sesuai dengan fakta yang ada. Afirmasi tidak jalan dan yang lolos kebanyakan honorer baru (tahun 2005)," kata Anas Muttaqin, ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kepada JPNN, Selasa (18/2).
Anas yang gagal jadi CPNS itu terang-terang menuding kepala BKD Blora telah melakukan manipulasi data dengan cara menggelembungkan jumlah honorer yang ada.
Bukan itu saja, FHI Blora mencium kecurangan saat uji publik dan verifikasi awal data honorer untuk diajukan ke pusat. BKD Blora, terkesan menutup-nutupi data honorernya.
"Data yang kami punya, honorer K2 bukan 1.800 seperti yang diserahkan Kepala BKD Blora. Kok tiba-tiba muncul angka itu dari mana?" kritiknya.
Untuk membuktikan ada permainan BKD itu, FHI Blora kini sedang mengumpulkan berbagai bukti untuk diserahkan ke pusat. "Sejak awal sudah ada permainan dari pemda, jadi hasilnya pun pasti tidak benar," tandasnya. (esy/jpnn)