Kepala Bocor Dihajar 5 Preman
jpnn.com - MEDAN - Aipda Dudi Efni (40) jadi korban penganiayaan preman, Minggu (30/3) malam. Personel Polsek Lubuk Pakam, Deliserdang itu dikeroyok 5 preman berseragam salah satu OKP di pelataran parkir Medan Plaza Jalan Iskandar Muda. Dia dihajar menggunakan batu hingga kepalanya berdarah-darah dan terkapar.
Peristiwa penganiayaan tersebut bermula saat Aipda Dudi berpamitan pulang usai menemui rekannya di Jl. Gajahmada. Ketika itu, mobil Nissan Evalia silver BK 1711 IK miliknya terparkir di pinggir Jalan Gajah Mada.
Saat akan menaiki mobil, ia melihat seorang pria sedang bertengkar dengan seorang wanita tepat di sebelah mobil miliknya. Melihat itu, korban pun permisi lantaran ingin mengambil mobil miliknya.
Hal itu membuat pria yang diketahui berisial PP berang dan emosi. Sempat terjadi cek-cok mulut, korban pun akhirnya dipaksa untuk ikut ke kawasan Medan Plaza dengan cara digiring menggunakan sepeda motor.
Saat di pelataran parkir Medan Plaza, korban langsung dipegangi 4 pria, sementara pelaku PP memukuli dirinya. Korban yang menanyakan apa salahnya justru membuat pelaku kian beringas, bahkan pemukulan kali ini menggunakan batu di bagian kepala dan dada hingga tersungkur ke tanah.
"Sebenarnya aku tak tahu apa masalahnya. Aku mau ambil mobil di Jalan Gajah Mada, tapi dia lagi berantam sama cewek di dekat mobil ku itu. Ya aku pamitan mau masuk mobil tapi dia emosi, dikira aku mencampuri urusan mereka. Di situ dipaksa lah aku ikut ke Medan Plaza, dikawal sama 2 kereta aku," kata korban saat ditemui di RS Bhayangkara, Ruang Tanah Karo.
Masih menurut korban, pria berinisial PP ketika itu mengenakan seragam OKP dan kerap mengaku sebagai petinggi OKP.
"Dia pakai baju OKP lah, dia bangga-banggakan itu. Katanya dia petinggi OKP. Aku terus dipukulin sampai aku tak bisa melawan lagi," terangnya.
Bahkan pelaku sempat mengatakan akan menghabisi nyawa anggota polisi itu. "Ini, kalau bukan polisi mungkin polisi militer (PM). Jadi kita matikan sajalah ini," kata Aipda Dudi, menirukan ucapan pelaku di malam naas itu.
Aksi pelaku baru terhenti lantaran korban sudah tak berdaya. Para pelaku pun meninggalkan lokasi kejadian, bahkan korban melihat PP meninggalkan lokasi dengan sepeda motor jenis Harley Davidson. Saat itu juga, korban menghubungi rekannya dan langsung membuat laporan ke Polresta Medan dengan Nomor: STTLP/792/K/III/2014/Resta Medan.
"Malam itu juga aku langsung melapor ke Polresta Medan diantar kawan. Dan setelah ku telusuri, dia itu katanya cuma bawa-bawa nama OKP saja. Makanya mudah-mudahan bisa segera terungkaplah," harap Aipda Dudi.
Setelah itu, usai membuat laporan korban bersama rekannya mendatangi lokasi kejadian. Dari situ pula, ia mendapat informasi jika pelaku penganiayaan terhadapnya berinisial PP yang mengaku dari salah satu OKP.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Jean Calvijn Simanjuntak, SIK mengatakan jika laporan korban sudah diterima dan pihaknya telah memeriksa satu orang saksi. "Laporan sudah kita terima, satu orang saksi juga sudah kita mintai keterangan. Akan kita proses," katanya.
Kanit Jahtanras Polresta Medan, AKP Daniel Marunduri menegaskan tak akan pandang bulu terhadap pelaku kejahatan. “Meskipun pelakunya anggota OKP atau apapun, kalau menyalahi hukum akan kami tindak. Ya, nantilah bagaimana laporan anggota dulu,"pungkas mantan Kasat Reskrim Polres Siantar itu. (wel/gib/ind/bd)