Kepala BPIP Yudian Wahyudi Sebut Aceh Jadi Tiang Penyangga NKRI
"Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki sifat yang statis sekaligus dinamis. Statis berarti kita harus tetap berpegang teguh kepada ideologi Pancasila,’’ ungkapnya.
Pemuda juga dituntut beradaptasi dengan budaya zaman. Jadi, pemuda yang berkumpul pada pagi hari ini merupakan calon pemimpin bangsa yang harus memiliki karakter reflektif dalam membaca sejarah.
Pemuda juga harus memiliki pandangan yang luas terhadap ilmu pengetahuan dan tradisi, sehingga ia nantinya akan menjadi pemuda yang terpelajar dan moderat yang mampu menghargai budaya luar dengan tetap menjaga tradisi NKRI." Jelasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Marwan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPIP karena sudah percaya mengadakan acara Dialog kebangsaan ini di lingkungan kampusnya serta memberikan arahan kepada mahasiswa.
"Ini sudah beberapa kali bapak kepala BPIP berkunjung ke Universitas Ini, dan saat ini juga bangsa Indonesia sedang membangun sumber daya manusia yang unggul untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045,’’ ucapnya.
Marwan mengaku tidak hanya dalam bidang keahlian namun juga dalam hal ideologi bangsa juga saat ini sedang dalam pemupukan terhadap generasi muda saat ini.
"Pancasila lahir dengan proses yang sangat panjang, Pancasila merupakan kesepakatan kita bersama dalam membangun karakter bangsa ke depan," paparnya.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Wakil Kepala BPIP RI Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP RI Ir. Prakoso, M.M, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Marwan, Anggota DPR RI Dr. Rieke Diah Pitaloka, Pj. Walikota Banda Aceh H. Bakri Shiddiq, S.E., M.Si. (mrk/jpnn)