Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kepribadian Otak Kanan dan Otak Kiri Hanya Mitos

Sabtu, 28 September 2013 – 19:49 WIB
Kepribadian Otak Kanan dan Otak Kiri Hanya Mitos - JPNN.COM

jpnn.com - SELAMA ini ada anggapan bahwa setiap orang cenderung lebih sering menggunakan salah satu sisi otaknya dibandingkan yang lain. Hal ini membuat mereka terbagi ke dalam dua kepribadian, yaitu kepribadian otak kiri dan otak kanan.

Si pemilik otak kiri dikatakan lebih logis, analitis, serta pemikir yang cenderung berorientasi pada detail. Sedangkan si pemilik otak kanan dianggap lebih kreatif, bijak tapi sekaligus subyektif.

Tapi ternyata, sebuah studi baru mengatakan klaim ini hanyalah mitos belaka. Dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), tim peneliti dari AS berupaya menyanggah klaim bahwa karakteristik setiap orang cenderung bergantung pada salah satu sisi otak.

Peneliti pun memindai otak 1.011 partisipan berusia 7-29 tahun untuk mengukur lateralisasi fungsi otak mereka. Yaitu proses spesifik yang berlangsung di masing-masing sisi otak dan menentukan kecenderungan fungsi kognitif seseorang, apakah didominasi oleh sisi kanan atau kiri.

Kemudian setelah mengamati koneksi jaringan otak masing-masing partisipan, peneliti pun menyimpulkan tak ada bukti yang mengindikasikan bahwa otak partisipan terlihat lebih kuat di salah satu sisi, baik itu kanan maupun kiri.

"Sejumlah fungsi otak memang terjadi di salah satu sisi. Bahasa cenderung diatur otak kiri, sedangkan pusat perhatian ada di sisi kanan. Namun tak ada kecenderungan seseorang memiliki jaringan otak yang lebih kuat di otak sisi kiri atau otak kanannya," kata ketua tim peneliti, Dr. Jeff Anderson seperti dilansir Newsmaxhealth, Jumat (27/9).

Peneliti juga mengatakan, meski karakteristik tertentu bisa jadi dikaitkan dengan fungsi otak kiri atau kanan, tapi bukan berarti otak mereka beroperasi dengan cara yang berbeda. "Kami hanya tidak melihat adanya pola di mana jaringan otak kiri lebih terkoneksi atau jaringan otak kanan yang lebih terhubung pada orang-orang tertentu," kata peneliti lain, Jared Nielsen yang juga mahasiswa jurusan neurosains dari University of Utah.

"Bahkan bisa jadi sebenarnya karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang itu tak ada hubungannya dengan salah satu sisi otak yang lebih aktif, lebih kuat atau lebih terkoneksi," pungkasnya.(fny/jpnn)

SELAMA ini ada anggapan bahwa setiap orang cenderung lebih sering menggunakan salah satu sisi otaknya dibandingkan yang lain. Hal ini membuat mereka

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News