Kesibukan Keluarga Cendana Jelang Peringatan Seribu Hari Wafatnya Pak Harto
Tommy-Mamiek Urusi di Solo, Mbak Tutut-Sigit di JakartaRabu, 20 Oktober 2010 – 07:07 WIB
Di bagian lain, dua pekerja merapikan nisan Soeharto yang baru dipasang pada Jumat (15/10). Sambungan bagian-bagian nisan diperhalus dengan adonan khusus dan marmernya dipoles agar mengkilap. Mereka juga membersihkan karpet di sekitar makam dengan vacuum cleaner.
Beberapa pekerja di Astana Giribangun menceritakan, persiapan peringatan seribu hari meninggalnya Soeharto lebih ribet dibanding peringatan seribu hari meninggalnya Tien Soeharto. Meski upacara yang dilaksanakan tidak jauh berbeda, yakni bedah bumi (memasang fondasi nisan), pemasangan nisan, tahlilan, serta pemasangan maejan, persiapan seribu hari meninggalnya Pak Harto lebih detail dan terarah.
"Kalau dulu (peringatan seribu hari Tien Soeharto) semua diserahkan ke yayasan (Yayasan Giribangun), sekarang diatur langsung dari Jakarta (anak-anak Soeharto, Red)," ungkap seorang pekerja.