Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketika Urang Awak Menolak Bayar Pajak

Selasa, 22 September 2015 – 06:39 WIB
Ketika Urang Awak Menolak Bayar Pajak - JPNN.COM
Plakat Pahlawan Rombongan 17 pimpinan Siti Manggopoh. Foto: Istimewa.

Habis sabar, seorang perempuan bernama Siti dari nagari Manggopoh merancang pemberontakan. Siti ketika itu berumur 28 tahun. Ia lahir bulan Mei 1880.  

Dikumpulkannya para pendekar. Diajaknya berundinga di surau Kampung Parit, kini masjid Pahlawan Manggopoh. 

Hadir di situ, Pak Cik Tuanku Padang, Majo Ali, Dullah Sutan Marajo, Rahman Sidi Rajo, Tabuh Mangkuto Sutan, Dukap Marah Sulaeman, Muhammad Bagindo Sutan, Tabad Sutan  Saidi, Kalik Bagindo Marah, Unik, Sain Sidi Malin, Kana, Dullah Pakiah, Nak Abas Bagindo Bandaro, Sumun Sidi Marah, Siti dan suaminya Rasyid Bagindo Magek.

Merujuk jumlah yang hadir, "mereka membentuk Rombongan 17," tulis buku Siti Manggopoh

Di surau yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari benteng Belanda, siasat disusun. 

Siti yang ketika itu sedang ranum-ranumnya, bertugas menyusup ke markas Belanda untuk membaca keadaaan. Kendati sudah beranak dua, Siti masih bahenol. 

Dullah mendulang sebanyak-banyaknya informasi di warung sate miliknya. Majo ali bertugas membangun front ke Kamang, Bukittinggi; menemui pimpinan gerakan rakyat di sana. 

Seperti apa perlawanan yang dipimpin seorang perempuan ini? Ikuti sambungannya... “Siti Manggopoh, Kepala Pemberontak dari Ranah Minang”. (wow/jpnn)

TAHUN bertarekh 1908. Ketika orang pergerakan di tanah Jawa mendirikan Boedi Oetomo, ranah Minang tengah bergolak. Urang awak angkat senjata, menolak

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close