Ketua BPIP Sebut Agama Musuh Terbesar Pancasila, Begini Respons Syarief Hasan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Syariefuddin Hasan menyayangkan pernyataan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bahwa agama merupakan musuh terbesar Pancasila. Menurutnya, pernyataan itu keliru dan harus diluruskan.
Syarief menjelaskan sejak dulu hingga kini dan sampai kapanpun, agama tidak pernah memusuhi Pancasila. Agama dan Pancasila tidak saling bertentangan. Oleh karena itu, agama tidak mungkin menjadi musuh Pancasila.
“Pancasila memiliki fungsi untuk melengkapi semua agama yang ada di Indonesia. Karena itu, tidaklah benar jika dikatakan bahwa agama merupakan musuh dari Pancasila,” kata Syarief Hasan saat melakukan kunjungan silaturahmi di Kantor Gubernur Bali, Jumat (14/2).
Sebelumnya, Yudian dalam sebuah wawancara dengan media online menyebutkan, Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah diterima oleh mayoritas masyarakat, seperti tercermin dari dukungan dua ormas Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah sejak era 1980-an.
Namun, pada era reformasi, asas-asas organisasi termasuk partai politik boleh memilih selain Pancasila, seperti Islam. Hal ini sebagai ekspresi pembalasan terhadap Orde Baru yang dianggap semena-mena.
“Dari situlah sebenarnya Pancasila sudah dibunuh secara administratif,” katanya.
Belakangan juga ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Mereka antara lain membuat Ijtima Ulama untuk menentukan calon wakil presiden. Ketika manuvernya kemudian tak seperti yang diharapkan, bahkan cenderung dinafikan oleh politikus yang disokongnya mereka pun kecewa.
“Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan,” papar Yudian yang masih merangkap sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.(mg9/jpnn)