Ketua DPR Dorong Pemerintah Genjot Upaya Cegah Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyoroti masih adanya kasus gangguan tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis atau yang lebih dikenal dengan sebutan stunting. Menurutnya, harus ada upaya lebih masif untuk mencegah kasus stunting berulang.
Bamsoet -panggilan akrabnya- menyampaikan hal itu menyusul kasus stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat yang melewati angka 40 persen. Adapun di Kota Cimahi, Jawa Barat terdapat 7.965 anak yang mengalami stunting.
Oleh karena itu Bamsoet meminta Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bergandeng tangan dengan pemda. “Tujuannya bersinergi memaksimalkan pelaksanaan program penanganan stunting sebagai upaya untuk menanggulangi masalah kurang gizi di Indonesia,” ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (22/8).
Pemerintahan Presiden Joko Widodo punya perhatian besar terhadap persoalan stunting. Bahkan, kepala negara yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu telah memimpin langsung Gerakan Nasional Pencegahan Stunting.
Bamsoet pun mengharapkan pemerintah menggenjot upaya pencegahan stunting. Legislator Partai Golkar itu meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggerakkan pemda demi mendorong masyarakat di perdesaan memanfaatkan dana desa untuk mendirikan pos pelayanan terpadu (posyandu, membangun fasilitas kesehatan ataupun sanitasi yang baik.
”Sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat desa terutama mencegah terjadinya stunting,” tuturnya.
Lebih lanjut Bamsoet juga meminta Kemenkes terus melakukan edukasi dan kampanye tentang manfaat air susi ibu (ASI) eksklusif bagi bayi. Sebab, ASI eksklusif punya kontribusi penting bagi tumbuh kembang dan daya tahan anak.
“Sekaligus menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari segala macam penyakit,” pungkasnya.(sat/JPC)