Ketua DPR Ungkap 2 Keinginan Nyak Sandang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) merasa terhormat menerima kehadiran Nyak Sandang, salah satu tokoh Aceh yang menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia Seulawah RI-001.
Nyak Sandang yang kini menginjak usia 91 tahun terlihat sehat dan mampu mengingat berbagai kisah perjuangannya pada masa lampau.
"Saya memberikan hormat yang sebesar-besarnya kepada Nyak Sandang. Kehadiran beliau menjadi momen penting bagi DPR RI agar bisa belajar banyak dari keteladanannya dalam berkorban untuk bangsa dan negara. Bayangkan, di masa sulit awal kemerdekaan beliau dan masyarakat aceh lainnya telah rela menyumbang untuk negara," ujar Bamsoet saat menerima Nyak Sandang di ruang kerja pimpinan DPR RI, Jakarta, Kamis (5/4).
Bamsoet terlihat serius menyimak kisah Nyak Sandang. Bagi Bamsoet, kisah Nyak Sandang meneguhkan bahwa sejak dahulu masyarakat Indonesia kental dengan sikap gotong royong dan cinta tanah air.
"Sebagai generasi yang menikmati kemerdekaan, kita harusnya malu dan introspeksi diri. Jika dahulu para leluhur dan orang tua mau berjuang, bahkan sampai patungan membeli pesawat, kenapa sekarang kita malah sibuk bertengkar antar sesama anak bangsa? Sejatinya, DNA bangsa Indonesia adalah kegotongroyongan. Ini yang jangan sampai hilang," ujar Bamsoet.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, masih ada dua keinginan Nyak Sandang yang belum tercapai.
Pertama, menunaikan ibadah haji bersama keluarga. Kedua, mendirikan masjid di kampung halamannya di Lamno, Aceh Jaya.
"Saat bertemu Presiden Jokowi, Nyak Sandang menyampaikan tiga permintaan. Operasi katarak sudah dilakukan. Dua lainnya dalam proses. Saya berjanji kepada Nyak Sandang akan mengomunikasikan kembali permintaan beliau kepada Presiden Jokowi," ujar Bamsoet. (adv/jpnn)