Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ketua PDIP: Ahok Ngaco!

Rabu, 13 April 2016 – 11:36 WIB
Ketua PDIP: Ahok Ngaco! - JPNN.COM
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama 'dikeroyok' wartawan usai diperiksa KPK, Selasa (12/4) malam. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok, menyebut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan RS Sumber Waras tak beres dan ngaco (bahasa slang untuk kacau, nggak benar), menuai kritik dari politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.

Justru, Anggota Komisi XI DPR itu menuding balik Ahok, yang meragukan temuan awal BPK terkait dugaan korupsi RS Sumber Waras.

"Ngaco. Ahok ngaco! Kan biasa dalam audit, BPK sampaikan temuan awal. Minta tanggapan dari yang diaudit (Pemda DKI), karena ada ketidaksamaan yang diaudit," kata Hendrawan kepada wartawan di gedung DPR Jakarta, Rabu (13/4).

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian itu, hasil audit BPK tersebut sudah laporan final dan Ahok sekarang sedang meneliti temuan BPK tentang adanya kerugian negara dalam pembelian lahan tersebut.

"BPK bilang rugikan negara, perkaya orang lain. Ada indikasi melanggar hukum. Ahok sepertinya melanggar hukum," tegasnya.

Saat ditanya motif Ahok menyalahkan BPK dengan menyebut hasil audit tersebut ngaco, Hendrawan menduga mantan Bupati Belitung Timur itu sedang mencoba membela diri dengan membangun opini publik.

"Motif Ahok hanya perkuat pandangannya, manfaatkan sentimen publik terhadap krisis kepercayaan kepada lembaga-lembaga. Seolah-olah lembaga negara ini diisi oleh orang yang bermasalah, parasitik," sebut Hendrawan.

Karena itu, ia mengingatkan KPK untuk bekerja secara independen dan keputusannya jangan sampai dipengaruhi opini publik yang sedang dibangun Ahok. "Kami dorong KPK mempercepat pemeriksaan kasus Sumber Waras," tambahnya.(fat/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News