Khawatir Jokowi Hanya Robot di Bawah Kendali Mega
jpnn.com - JAKARTA – Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebutkan PDIP adalah partai miliknya menuai kecaman. Megawati mengatakan hal itu dalam deklarasi koalisi partai pengusung Joko Widodo sebagai calon presiden di kantor DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan pada Rabu siang (14/5) lalu.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Bandung Jawa Barat Prof Dr Asep Warlan Yusuf menilai pernyataan Megawati itu adalah bukti arogansi kekuasaan penguasa partai. Ia pun menyayangkan Megawati yang tidak menampkan sifat kenegarawannya dengan pernyataan itu.
“Betapa naifnya pernyataan Megawati bahwa PDIP adalah miliknya. Mega seharusnya tahu bahwa secara hukum formal tidak ada peraturan yang menegaskan bahwa partai politik boleh dimiliki perorangan. Partai politik dalam UU Keterbukaan Informasi Publik maupun UU Parpol adalah badan publik. Jadi tidak bisa dia klaim sebagai milik pribadi perorangan,” ujar Asep kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/5).
Secara politik, kata Asep, boleh saja Megawati mengklaim dirinya sebagai pendiri partai ataupun tokoh central. Namun, mengklaim bahwa PDI Perjuangan adalah miliknya yang seolah bisa dikelola sekehendak hati sungguh suatu pernyataan yang gegabah.
”Anehnya tidak ada satupun kader yang membantah hal itu. Memangnya partai bisa dia kelola sendiri seperti barang pribadinya? Tanpa kader maka partai itu bukanlah apa-apa,” lontar Asep.
Asep menilai perilaku pendiri ataupun tokoh sentral partai seperti ini bukan hanya ditunjukkan oleh Megawati, tapi hampir semua partai. Ia menyontohkan Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai NasDem yang menjadikan partai seolah milik pribadi. ”SBY, Prabowo, Wiranto, Paloh juga menunjukkan perilaku yang sama, meski baru Megawati yang secara terang-terangan mengungkapkan hal itu,” tukasnya.
Asep pun mengingatkan warga agar waspada menyikapi pernyataan Megawati itu. Dengan demikian ketika nantinya Jokowi terpilih jadi presiden maka bukan hanya sekadar petugas partai pimpinan Megawati.
”Kalau Jokowi benar-benar jadi presiden yang patuh pada semua perintah Mega, ini sangat berbahaya. Indonesia seolah hanya dimiliki oleh PDIP. Jokowi akan seperti menjadi robot yang dikendalikan oleh Mega. Bangsa, negara, dan demokrasi bisa terancam kalau caranya seperti ini,” pungkas Asep.(jpnn)