Khofifah Harus Belajar dari Pengalaman Pilih Cawagub
jpnn.com, JAKARTA - Golkar dan Demokrat hampir dipastikan mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat Gubernur di Pilgub Jati 2018. Kini kedua parpol tersebut sedang menimang-nimang siapa yang bakal menjadi cawagubnya.
Lima nama beredar, yakni Masfuk mantan Bupati Lamongan, Hasan Aminuddin mantan Bupati Probolinggo dan kini anggota DPR RI, dr. Harsono mantan Bupati Ngawi, Ipong Bupati Ponorogo, dan Emil Dardak Bupati Trenggalek.
Pilgub Jatim memang menyedot perhatian besar, karena di wilayah ini “pertarungan” politik nasional berlangsung. Apalagi jelang Pilpres tahun 2019, membuat Jawa Timur menjadi lokasi kunci. Bahkan sejumlah kiai terlibat intens dalam perhelatan yang seharusnya menjadi wilayah pengurus parpol.
Menurut Peneliti politik LIPI, Siti Zuhro, Khofifah harus bisa membaca dan belajar dari pengalaman dua kali maju tapi kalah dalam kontestasi. “Kekalahan dulu waktu Pilgub karena wakilnya tidak punya basis pengalaman politik sama sekali. Kini yang diperlukan Khofifah adalah orang yang berpengalaman dalam politik dan pemerintahan,” katanya, di Jakarta, Jumat (27/10).
Dia menegaskan, dari kelima kandidat ini, yang sesuai kriteria pengalaman dalam politik dan pemerintahan mungkin bisa Hasan Aminudin (anggota DPR RI Fraksi Nasdem) yang berpeluang besar mendampingi Khofifah.
“Gus Ipul dengan Khofifah kekuatannya berimbang. Maka diperlukan petarung. Mungkin tak harus populer, tetapi pengalaman berpolitik dan membangun jaringan,” tandasnya.
Siti mengingatkan, bahwa pilgub Jatim ini merupakan petarungan para kader NU. Diketahui Gus Ipul merupakan mantan Ketua Anshor, demikian juga bacagub pendamping Gus Ipul, Azwar Anas yang juga kader NU tapi baju politiknya kini PDI Perjuangan.
“Melihat itu Khofifah disarankan menggandeng wakil bisa mendulang suara baik di kalangan NU maupun abangan di mataraman,” tutupnya. (boy/jpnn)