KIH Kalah Beruntun Tapi Puan Makin Matang
jpnn.com - JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengalami kekalahan beruntun dalam pertarungan di parlemen. Sejak pengambilan keputusan atas RUU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) hingga perebutan pimpinan parlemen, koalisi yang dikomandani PDI Perjuangan itu terus-menerus dipecundangi Koalisi Merah Putih (KMP).
Pertanyaan pun muncul tentang kemampuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebagai sosok penting di balik KIH. Sebab, Puan terlibat dalam proses pengambilan keputusan saat harus berhadapan dengan KMP.
Namun, Ketua DPP PDIP lainnya, Trimedya Panjaitan justru menilai Puan telah mengalami proses pematangan politik luar biasa karena secara langsung terlibat dalam proses politik di DPR dan MPR. "Saya rasa Puan sudah mengalami proses pematangan yang luar biasa,” ujar Trimedya di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (8/10).
Lantas apakah dengan gagalnya Puan di parlemen akan ditarik ke kabinet? “Kalau masalah apakah ada elite partai yang akan ditempatkan di kabinet oleh Pak Jokowi atau tidak, itu menjadi urusan Pak Jokowi. Kami saat ini hanya fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas kami di DPR satu per satu seperti penyusunan alat kelengkapan,” kata Trimedya,
Kini, pertarungan yang akan dihadapi KIH adalah meraih posisi di pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. Terlepas dari kekalahan beruntun yang dialami KIH, Trimedya berharap KMP memiliki kerendahan hati untuk tidak menyapu bersih semua pimpinan alat kelengkapan di DPR.
Menurut Trimedya, jika KMP sampai menyapu bersih posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan maka hal itu merupakan satu kemunduran luar biasa dalam proses demokrasi di Indonesia. “Di era orde baru, pemenang pemilu selalu Golkar. Itu pun sebegitu berkuasanya tidak pernah mengambil semua pimpinan alat kelengkapan untuk Golkar. Kalau hal ini dilakukan oleh KMP, ini kemunduran bagi demokrasi,” pungkasnya.(fas/jpnn)