Kiper Timnas U-19 Harus Lebih Aktif

jpnn.com - TANGERANG - Sektor penjaga gawang tidak luput dari evaluasi timnas Indonesia U-19 jelang Piala AFC U-19 pada Oktober mendatang. Ravi Murdianto, Awan Setho Raharjo, atau Mochammad Dicky Indrayana yang bakal menjadi kiper Garuda Jaya -julukan timnas U-19 dituntut agar tidak terlalu pasif menunggu serangan di bawah mistar.

Tiga penjaga gawang timnas asuhan Indra Sjafri tersebut selama ini memang mendapatkan porsi latihan sendiri. Termasuk sesi latihan timnas U-19 di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang, Minggu (30/3). Latihan itu merupakan salah satu persiapan sebelum tur Timur Tengah mulai 5 April mendatang.

Pelatih kiper timnas U-29 Jarot Supriadi menyatakan, peran penjaga gawang bakal lebih besar. Jadi, mereka tidak hanya berdiri di bawah mistar. “Tapi, mereka bisa bermain layaknya pemain belakang. Mereka juga mampu menciptakan peluang bagi rekan yang lain ketika serangan balik,” ujarnya saat ditemui di hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang.

Kemampuan multifungsi seperti itu memang dibutuhkan. Apalagi melihat karakter permainan timnas U-19 yang agresif dan mengandalkan penguasaan bola. Dengan demikian, pemain yang bertahan juga masih bisa maju sampai di depan garis pertahanan lawan.

Nah, kondisi tersebut bisa meninggalkan celah kosong di belakang ketika ada serangan balik. “Dengan perannya nanti, penjaga gawang bisa membantu untuk mengisi posisi yang kosong itu,” tuturnya.

Jarot belum bisa menilai permainan tiga penjaga gawang didikannya itu telah sesuai dengan keinginannya atau tidak. Yang jelas, dia sudah cukup puas melihat penampilan tiga penjaga gawang tersebut. “Saya hanya berupaya mengenalkan tipikal penjaga gawang yang lebih modern dan bisa mengikuti gaya permainan tim,” ujar pelatih 50 tahun itu.

Dia yakin tiga kiper timnas U-19 tersebut mampu melakukannya ketika membela timnas atau bermain di level klub. (ren/c20/bas)