Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu

Senin, 01 Juli 2019 – 14:27 WIB
Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu - JPNN.COM
Buaya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Jadi kami di sini menyebutnya (buaya) nenek atau tau ri salo (orang di sungai). Dan jumlahnya di sungai sini (Tabalar Muara) banyak. Yang paling besar, yang pernah menampakkan diri, panjangnya sekitar delapan meter,” sambungnya.

Di kampungnya memang belum tersentuh jaringan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah, Berau. Juga tidak ada warga yang menggunakan sumur bor untuk mendapatkan air bersih. Hanya mengandalkan air sungai dan hujan saat musim penghujan tiba.

Kondisi itu yang memaksa warga harus mengambil risiko untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Karena sangat riskan jika banyak beraktivitas di sungai selebar sekitar 60 meter, yang dihuni banyak pemangsa.

Jalalludin juga masih ingat betul, bagaimana satu persatu warganya menjadi korban keganasan predator sungai. Seperti yang dialami Pendi (17) pada tahun 2012 silam.

Jalalludin bercerita, sekitar pukul 18.00 Wita saat itu, dirinya tengah mengambil air wudu di tepi sungai, untuk menunaikan salat Magrib. Saat tengah berwudu, Pendi melintas di depannya menggunakan perahu ketinting. “Bahkan korban saat itu sempat menegur saya,” kenangnya.

Namun setelah selesai menunaikan salat Magrib, dirinya mendapat kabar bahwa Pendi telah dimangsa buaya. Jalalludin pun langsung membuka tali perahu milik korban yang baru saja ditambatkan, dan langsung melakukan pencarian bersama warga lainnya.

Tapi hingga malam semakin larut, warga dan dirinya tidak menemukan tanda-tanda kemunculan korban, termasuk “sang nenek” yang menjadi pemangsa, enggan menampakkan diri ke permukaan sungai.

“Pencarian terus dilakukan, tapi korban tidak bisa ditemukan. Sampai semingguan dilakukan pencarian, tapi tidak ada hasil juga. Bahkan sampai detik ini (pekan lalu, Red), jasad Pendi belum juga ditemukan,” ungkapnya.

Sudah beberapa kasus warga Kampung Tabalar Muara, Berau, Kaltim, diterkam buaya penghuni Sungai Tabalar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close