Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu
Berselang 3 tahun, tepatnya bulan Mei 2015, “sang nenek” kembali meminta korban. Yang menjadi korban kala itu seorang anak kecil berusia 10 tahun bernama Muhammad Tang. Saat kejadian, Muhammad Tang bersama teman-temannya tengah berenang di tepi sungai, sekitar pukul 17.30 Wita. Jelang Magrib, teman-teman korban sudah selesai berenang di tepi sungai.
Namun korban tetap asyik berenang. Bahkan saat diajak temannya untuk berhenti dan naik ke daratan, korban memang menurutinya. Namun sesampainya di daratan, korban kembali menceburkan diri ke sungai dan kembali berenang.
“Saat melompat ke sungai, terjadi pusaran arus yang cukup kuat. Korban seperti terbawa arus yang ternyata, ada warga yang kebetulan lewat, melihat korban dalam gigitan si nenek dan dibawa ke arah hulu,” terang Jalalludin.
Tidak butuh waktu lama bagi si nenek untuk kembali menghilangkan nyawa warga Tabalar Muara. Awal 2016 silam, seorang warga bernama Bandu (60), kembali menjadi mangsa buaya. Kala itu, ujar Jalalludin, Bandu yang tengah bersantai bersama anaknya di rumah, disuguhkan kopi dan dibelikan rokok oleh istrinya.
Namun belum sempat meminum kopi yang disuguhkan, hanya mengambil dan membakar sebatang rokok, Bandu beranjak menuju kebun yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari rumahnya.
Saat itu, Bandu mengaku hanya ingin membuat api unggun di kebun, untuk menakut-nakuti babi yang menjadi hama bagi warga setempat. Ketika hendak balik ke rumahnya itulah, Bandu diduga diterkam buaya.
Karena, korban yang sebelumnya memang sering menginap di gubuk kayu yang berada di kebunnya, tak kunjung pulang hingga keesokan harinya. Bahkan ketika istrinya, Intang, datang untuk membawakan sarapan ke kebun, hanya ditemukan pakaian dan parang milik korban.
“Saat itu air sungai tengah pasang besar dan kebun korban itu melewati sungai. Kemungkinan korban mandi (di kebun, red), karena baju, celana pendek, serta parang korban, ditemukan di atas jamban,” katanya.