Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu

Senin, 01 Juli 2019 – 14:27 WIB
Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu - JPNN.COM
Buaya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Karena panik, Intang langsung melaporkan hilangnya suaminya kepada warga setempat. Jalalludin bersama warga pun melakukan pencarian. Namun yang ditemukan hanya tanda-tanda yang mengarah jika Bandu telah jadi korban terkaman buaya.

“Nenek itu yang terkam. Buktinya, saat itu saya menunjukkan ke warga, kalau di bibir sungai terdapat bekas seretan dan jejak kaki sang nenek (buaya). Rumput di sepanjang bibir sungai juga rebah dan tanaman akar sebagian terangkat. Bandu pun hingga kini hilang tanpa kabar,” lanjutnya.

Ketika Bandu diketahui menghilang, kejadian mistis dialami menantu korban, Sidar (26). Sebab di malam harinya, Sidar tiba-tiba kerasukan roh halus yang mengaku bahwa dirinya adalah penunggu sungai. Jalalludin melanjutkan ceritanya, saat kerasukan Sidar terus berteriak dan berkata,

“Dia telah banyak berjanji padaku, akan memberikan sebagian hasil bumi. Empat hari lalu aku mau mengambilnya, namun aku kasihan dengan anak dan istrinya. Tetapi pada malam kemarin, dia (korban, red) seorang diri, jadi aku ambil dia,” tutur Jalalludin, menirukan perkataan Sidar saat kerasukan.

Jalalludin yang mengaku melihat langsung kejadian saat Sidar kerasukan, masih sering terbayang-bayang jika hendak ke sungai. Namun apa daya, tidak adanya sumber air bersih, tetap mengharuskannya dan warga lainnya beraktivitas di sungai yang melintangi kampungnya.

Yang masih segar dalam ingatan Jalalludin, kejadian terakhir pada Selasa, 7 Mei lalu, saat seorang anak berusia 8 tahun bernama Andito, kembali menjadi korban keganasan buaya di kampungnya.

Kejadiannya sekitar pukul 07.30 Wita. Ketika itu, korban disuruh orangtuanya untuk membuang sampah. Namun ketika melihat teman-temannya berenang di sungai, korban lantas menghampiri dan ikut bermain.

Jarak antara rumah korban dengan sungai, cukup dekat. Hanya sekitar 200 meter saja. Setelah asyik berenang, korban naik dan duduk di atas papan kayu berukuran sekitar 40 sentimeter yang berada di tepi sungai. Saat tengah bersantai di tepi sungai itulah, korban diterkam dan dibawa ke sungai oleh buaya.

Sudah beberapa kasus warga Kampung Tabalar Muara, Berau, Kaltim, diterkam buaya penghuni Sungai Tabalar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close