Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Memetik Cengkih dan Pala hingga 'Menghadirkan' Ilmuwan Dunia

Senin, 07 Maret 2016 – 08:59 WIB
Kisah Memetik Cengkih dan Pala hingga 'Menghadirkan' Ilmuwan Dunia - JPNN.COM
ILUSTRASI. FOTO: AFP

jpnn.com - TERNATE – Beragam cara warga menyambut Gerhana Matahari Total (GMT) pada Rabu (9/3) mendatang. Di Halmahera Barat (Halbar) misalnya, suara riuh yang berasal dari 500 buah tempurung kelapa bakal meramaikan Kota Jailolo, Provinsi Maluku Utara.

Kota Ternate pun tak mau kalah. Kota yang saat ini telah didatangi 577 wisatawan mancanegara (wisman) itu membangun kampung wisata di Benteng Oranje, benteng tua peninggalan bangsa Belanda.

Kampung wisata ini dibuat dalam bentuk pameran dengan tema Redefining the Land of Spices. Di kampung tersebut, wisatawan diajak bernostalgia ke Maluku Utara (Malut) masa lampau.

”Di kampung wisata, ada tampilan warga memasak dengan peralatan tradisional. Ada pula aktivitas memetik dan mengupas cengkih dan pala yang merupakan rempah andalan Malut,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malut, Anwar Husen dilansir Malut Post (Grup JPNN), Senin (7/3).

Selain mengenalkan kebudayaan Malut, kampung wisata ini juga ‘menghadirkan’ sosok Alfred Russel Wallace, ilmuwan dunia yang sempat hidup di Ternate selama tiga tahun.

”Kisal Wallace juga kami angkat kembali, sebagai ilmuwan dunia yang pernah melakukan penelitian di sini,” kata Anwar Husen.

Nyaris serupa dengan Halbar, pemukulan kentongan bambu untuk memeriahkan gerhana juga dilakukan di Ternate. Tradisi ini disebut dolo-dolo dan biasanya melibatkan anak-anak dalam pemukulannya.(tim/kai/fri/jpnn)

TERNATE – Beragam cara warga menyambut Gerhana Matahari Total (GMT) pada Rabu (9/3) mendatang. Di Halmahera Barat (Halbar) misalnya, suara

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News