Kisah Perempuan Australia Masuk Islam Gegara Game Online
"Tapi tentu saja saya tidak mengucapkannya terang-terangan! Saya takut Zahra berbalik dan 'lari ketakutan'."
Menurut Zahra, Kim justru jauh dari sebutan pendakwah.
"Kim orangnya sangat tertutup. Malah kalau saya mau tahu informasi soal Islam darinya, saya harus aktif bertanya karena dia sadar tidak mau memaksakan kepercayaannya kepada saya," kata Zahra.
"Seandainya ada orang yang secara sengaja mengajak saya untuk masuk Islam, saya justru tidak akan pernah masuk Islam dan malah akan menolaknya."
'Apakah sopan kalau saya mulai memakai hijab?'
Setelah sekian lama mempelajari Islam, Zahra merasa semakin dekat dengan kepercayaan tersebut.
"Ini adalah perjalanan menyenangkan buat saya. Saya tidak tiba-tiba bilang, 'Halo teman-teman, saya akan menjadi Muslim sekarang," katanya.
"Langkah ini dimulai ketika suatu hari saya bertanya pada Kim, 'apakah sopan bila saya mulai memakai hijab? Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengenakannya'."
Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Zahra semakin percaya diri untuk menutup rambut dan kepalanya di akhir pekan, dan lama kelamaan mengenakan sorban di tempat kerja.