Kisah Sandy PAS Band Saksikan Langsung Kepanikan di Sarinah
jpnn.com - JAKARTA - Sandy Andarusman, drummer Pas Band dan penyiar i-Radio, berada di lokasi saat terjadi serangan terot di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Ketika itu dia baru selesai siaran di dalam gedung Sarinah.
"Saya siaran sampai jam 10.00 pagi, tapi saya enggak langsung pulang," kata Sandy saat dihubungi, Kamis (14/1).
Usai siaran, Sandy cukur rambut di tempat langganannya yang berada di halaman parkir Sarinah. Sekitar pukul 10.45 WIB, ia mendengar suara keras. "Kayak ada suara gondola atau reklame jatuh gitu," ucapnya.
Tidak lama kemudian, Sandy menuturkan, orang-orang jalan menuju ke arah Thamrin. Setelah itu, ia mendengar suara ledakan kedua. Kemudian ada juga suara tembakan. "Nah, ledakan kedua lebih panjang, campur sama suara tembakan-tembakan gitu. Astagfirullahalhazim, akhirnya cukurnya saya cepetin kelar," ucap Sandy.
Sandy melihat banyak orang lari dari Gedung Sarinah ke arah Gereja Theresia. Saat itu, sambung dia, orang-orang ada yang nangis hingga tidak menggunakan alas kaki. Setelah itu, Sandy langsung menuju parkiran motor. Ia mengetahui ada peristiwa ledakan di Sarinah karena mendengar pembicaraan dari security melalui HT.
Pada saat itu, Sandy melihat seorang laki-laki yang sedang telepon dengan wajah panik. Tangan laki-laki itu tampak berdarah-darah. Ia menanyakan soal itu. "Laki-laki itu bilang 'Saya tadi lagi minum di Starbucks, ledakan, kaca pecah, saya kena kaca'. Sobeknya lumayan parah," ujar Sandy.
Setelah itu, Sandy langsung pulang meninggalkan Sarinah. Ia memilih pulang karena tidak ingin membahayakan diri sendiri. Lagipula polisi sedang mencurigai orang-orang yang membawa ransel.
"Kebetulan saya lagi bawa ransel. Alhamdulillah jam 12.30 WIB udah sampai rumah," ungkap Sandy. (gil/jpnn)