Kisah Yaimun, Mengabdi Jadi Kepala Desa di Kampung Idiot
Pernah Kesal dengan Dokter yang hanya Beri CeramahSelasa, 08 Maret 2011 – 08:08 WIB
Dia menceritakan proses bagaimana Sahrul yang ada dalam pangkuannya itu lahir. Dia masih ingat betul, saat kehamilan anaknya, dia tidak banyak mengkonsumsi makanan bergizi. "Setiap hari makan tiwul (makanan dari singkong) tanpa susu atau makanan tambahan," kenangnya, sedih.
Saat itu dia sangat khawatir, anaknya bakal mengalami cacat saat lahir. Apalagi, dia juga tahu bahwa banyak warga lainnya punya anak idiot. Ketika Sahrul lahir, Jarmiatin sempat merasa lega. "Saat itu, saya bersyukur, bayi saya seperti bayi normal," katanya. Namun, semua itu berubah saat usia anaknya menginjak lima bulan. "Dia kejang dan membiru. Di bawa ke dokter, katanya saraf otak yang kena," imbuhnya.
Karena didera kemiskinan, membuat dia dan suaminya tidak bisa berbuat banyak. Dia pun merawat Sahrul semampunya. "Suami saya cuma kuli bangunan. Tahun ini maunya saya membawa anak saya ke dokter. Tapi, panen gagal," lanjutnya.