KKB Diduga Bantai 24 Pekerja, Lantas Eksekusi 7 Orang Lagi
Dia menjelaskan, pekerja proyek itu membangun untuk kepentingan masyarakat Papua. Agar masyarakat Nduga bisa terhubung dengan masyarakat di Jayawijaya. ”Tapi, justru dieksekusi semacam itu,” tegasnya.
Sementara saat coba dikonfirmasi, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang sering disebut pemerintah sebagai KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata), Sebby Sambom belum menjawab. Telepon dan pesan singkat belum dibalas.
Namun, beberapa waktu lalu Sebby menyebutkan bahwa memang pihaknya akan berupaya untuk menganggu berbagai proyek pembangunan di Papua. Hal itu dikarenakan terindikasi pembangunan itu ditujukan untuk melancarkan operasi militer yang sedang berjalan di pulau cendrawasih tersebut. ”Proyek itu hanya untuk kepentingan militer,” ujarnya.
Berkaitan dengan pembangunan jembatan di Distrik Yogi, Kabupaten Nduga, Kodam XVII/Cendrawasih memastikan, memang ada jembatan yang tengah dibangun di lokasi tersebut. Hanya saja, mereka belum bisa mengonfirmasi kabar pembunuhan terhadap puluhan pekerja bangunan di sana. ”Sampai saat ini (kemarin malam), kami belum bisa mendapat konfirmasi atas validitas informasi tersebut,” ungkap Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi.
Menurut Dax, instansinya belum bisa menyampaikan keterangan pasti maupun terperinci atas informasi itu lantaran mereka belum bisa mengerahkan pasukan ke lokasi kejadian. Sebab, informasi itu baru mereka terima kemarin sore. Sehingga tidak memungkinkan langsung mengirim pasukan.
”Dalam situasi malam hari dan medan yang berat, tidak ideal untuk mengerahkan pasukan,” terang dia. Untuk itu, mereka memilih menunggu. Hari ini dikirim pasukan ke lokasi kejadian.
Itu pun, sambung Dax, tidak dalam jumlah besar. Juga bukan pasukan dari Jayapura yang disiapkan untuk memeriksa lokasi kejadian. Kodam XVII/Cendrawasih hanya akan mengirim prajurit dari pos-pos satuan tugas pengamanan daerah rawan (satgas pam rahwan) yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Menurut Ryamizard KKB Pemberontak, TNI yang Harus Bereskan!