KKB Kejam, Irjen Fakhiri Menyampaikan Perintah kepada Pasukan di Beoga
jpnn.com, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak mati dua orang guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pekan lalu.
Kedua korban yakni Oktovianus Rayo (42) pada Kamis (8/4) dan Yonathan Rande ditembak pada hari Jumat (9/4).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta aparat keamanan TNI-Polri yang saat ini bertugas di Beoga tidak terpancing dengan berbagai aksi penembakan yang dilakukan KKB.
Kapolda juga meminta Warga waspada dan bila perlu untuk sementara mengungsi ke pos polisi atau TNI terdekat sehingga memudahkan anggota melakukan pengamanan.
"Saya sudah perintahkan anggota agar tidak terpancing dengan berbagai aksi penembakan yang dilakukan KKB, yang terpenting bagaimana mengamankan warga, " tegas Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri kepada ANTARA, Senin (12/4).
Dia mengakui perintah itu dikeluarkan guna meminimalisir jatuhnya korban karena KKB akan berupaya memancing.
Jika pasukan TNI-Polri terpancing, maka akan menambah korban jiwa.
Saat ini, selain anggota koramil dan polsek juga ada Satgas Pamrahwan serta anggota Brimob di Beoga. Namun jumlahnya terbatas sehingga akan segera dikirim tambahan personel Brimob ke Beoga guna memperkuat pasukan di sana.
Satgas Nemangkawi juga akan dikerahkan untuk melakukan penegakan hukum terhadap KKB, tegas Fakhiri.
Dia juga mengaku akan melakukan penyekatan di sejumlah titik hingga KKB tidak bisa bergerak luas, seperti halnya yang dilakukan saat KKB berupaya masuk ke kawasan operasiona PT. Freeport di Tembagapura, Kabupaten Mimika.
"KKB dari berbagai kelompok tahun 2020 lalu berupaya masuk dan mengganggu di areal PT. Freeport. Namun aparat keamanan berhasil mengamankan sehingga mereka (KKB) melarikan diri ke Kabupaten Intan Jaya dan melakukan berbagai aksi kekerasan dan kini ke Kabupaten Puncak bergabung bersama kelompok Lekagak Telenggen," jelas Irjen Pol Fakhiri.
Ketika ditanya tentang kondisi warga sipil di Beoga, Kapolda Papua mengaku kondisi mereka relatif aman dan sudah mengungsi ke koramil dan polsek serta di rumah warga yang letaknya dekat koramil.
Dari laporan yang diterima ada 42 orang yang akan dievakuasi ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, karena letaknya lebih dekat, daripada ke Timika.
Namun, kata Irjen Fakhiri, belum dipastikan kapan evakuasi dilakukan karena masih dipersiapkan semuanya agar dapat terlaksana tanpa ada gangguan, terutama dari KKB. (antara/jpnn)